MALANG POSCO MEDIA, MALANG – SMK Sriwedari Malang mengajak siswa lebih mandiri dan tumbuhkan jiwa wirausaha lewat program Business Center. Bidang usaha yang dijalankan meliputi kantin, usaha jamu bubuk, jasa servis laptop, dan jasa cuci motor.
Hal ini disampaikan Meike Indriyati, S.Pd., waka sarana dan prasarana SMK Sriwedari Malang kepada Malang Posco Media, Senin (12/1) kemarin. Ia menjelaskan bahwa gagasan terkait business center ini sudah dirancang sejak sebelum pandemi. Namun, baru serius digarap akhir tahun 2023 lalu.
Sejalan dengan hadirnya jurusan baru di SMK Sriwedari, yaitu Bisnis Daring dan Pemasaran yang mulai digagas di Tahun Ajaran 2023/2024.
“Awalnya, pernah ada kerja sama membuat warung kopi di depan area sekolah. Lalu tercetus ide, kami kan punya produk unggulan usaha jamu. Kenapa tidak mengoptimalkan itu saja? Sekaligus mengenalkan sekolah ke masyarakat luar,” jelas Meike.
Menurutnya, untuk mempromosikan usaha sekolah tersebut, business center SMK Sriwedari ini juga disebarluaskan melalui media sosial dan lewat mulut ke mulut para siswa. Untuk sementara, konsumen yang disasar adalah dari internal sekolah. Ke depannya, pasar yang dituju diharapkan bisa lebih luas lagi. Adapun tim business center ini terdiri dari beberapa siswa SMK Sriwedari yang melaksanakan praktik kerja industri (prakerin) dan guru pendamping.
Aslam Muhayani, salah satu siswa kelas XI TKJ yang melakukan prakerin mengaku mendapatkan banyak pengalaman yang menarik selama bergabung di program business center ini.
“Bisa belajar banyak dari praktik jual beli. Saya juga ikut servis laptop dan kadang menjalankan jasa cuci motor juga. Tidak selalu ramai, kadang kalau tidak ada yang servis ya bantu jaga di kantin business center saja. Sistemnya berganti shift setiap dua hari,” terang Aslam.
Selama lima bulan, Januari-Mei 2024 Aslam dan tiga teman lainnya terlibat di dalam program prakerin. Selama kurun waktu itulah, mereka diajarkan berbagai skill berwirausaha.
Meike, mewakili pihak sekolah, berharap business center ini dapat mengantarkan para siswa untuk belajar kerja di dunia nyata. Harapannya, setelah lulus siswa bisa semakin kreatif dan mandiri untuk membuka usaha di industri apa pun sesuai keahliannya.
“Agar lebih tahu juga bagaimana dunia kerja setelah lulus nantinya. Tidak hanya mengandalkan pendidikan yang ditekuni saja, tetapi juga berani mencoba semua kesempatan usaha yang ada,” tandasnya. (mg1/imm)