MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Aksi siswa SMK Tunas Bangsa (SKATANSA) menjadi perhatian siswa SMP. Terutama saat mereka demonstrasi alat, Sabtu (8/2) lalu. Salah satunya ada Sensor Asap. Alat ini untuk mengetahui dan mendeteksi kebakaran. Khususnya di perumahan atau rumah tangga. Siswa SKATANSA terlihat begitu terampil menggunakan alat ini.
Kepala SMK Tunas Bangsa, Endah Sri Wahyuni, S.Pd mengatakan, peralatan ini merupakan aplikasi dari program keahlian yang dimiliki oleh SKATANSA, diantaranya Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Juga ada sensor suara yang diciptakan siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Sensor ini diletakkan di sepeda motor ketika bensin mau habis, lampu belok kanan dan kiri untuk peringatan.
“Demonstrasi alat ini sebagai bentuk edukasi anak-anak kami kepada adik-adik mereka yang ada di SMP. Supaya mereka (siswa SMP) mengetahui karya-karya kakak kelasnya yang ada di SMK Tunas Bangsa ini,” ucap Endah.
Di kegiatan ini, siswa SMK Tunas Bangsa berkolaborasi lintas jurusan. Ada yang mempraktikkan alat. Ada yang menjelaskan. Dan sebagainya.
Jurusan TKJ dan TKR misalnya, mereka berkolaborasi dengan Jurusan Manajemen Perkantoran untuk menyampaikan secara detail. “Sehingga ada peran penting dari setiap jurusan dalam rangka menyampaikan informasi pendidikan kepada adik kelas mereka yang masih SMP/MTs,” terangnya.
Di sisi lain, kata Endah, siswa SKATANSA unjuk keberanian melaksanakan presentasi di depan audience. Dan itu semakin menguatkan karakter peserta didik kelas 10 dan 11 untuk pembiasaan mereka dengan industri yang semakin lebih selektif.
Aksi para siswa SKATANSA ini merupakan bagian dari kegiatan Latihan Dasar dan Kepemimpinan Siswa (LDKS). Temanya : Pembentukan Karakter Yang Cerdas Edukatif Religius Inovatif Amanah (CERIA). Dalam kegiatan ini siswa sebagai peran utama di dalam memberikan informasi yang aktual.
Selain itu pameran dan demonstrasi karya siswa untuk menunjang Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025-2026 yang sudah dimulai SKATANSA Bulan November tahun 2024 lalu. Sekaligus sebagai media informasi bahwa SKATANSA diminati oleh industri. “Ini merupakan bentuk tekad kami yang tidak hanya sekedar melaksanakan pendidikan secara teori, tetapi justru secara praktik langsung yang akan membawa peserta didik semakin lebih diminati oleh industri,” jelasnya.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan dengan semakin berkembangnya dunia pendidikan khususnya di Kota Malang, maka SKATANSA bersaing dengan lembaga pendidikan yang lainnya untuk mengembangkan sayap dalam rangka proses peningkatan karakter peserta didik sebagai wujud persiapan langkah bersama dengan industri.
Hal ini diwujudkan dan dilaksanakan semata-mata untuk pentingnya peranan lembaga pendidikan dalam mempersiapkan peserta didik menjadi partner dengan pihak Industri. Mulai dari kelas 10 sampai kelas 12 di SKATANSA peserta didik sudah diajarkan untuk memberikan informasi pendidikan yang nyata bagi masyarakat umum untuk pendidikan yang berkelanjutan.
Kondisi di lapangan ini terbukti dengan adanya pengenalan pendidikan untuk tingkat SMP/MTs se Malang Raya yang diinformasikan oleh peserta didik kelas 10 dan 11. “Mereka terbukti mempunyai keyakinan untuk memberikan informasi pendidikan yang nyata dan aktual di SKATANSA dengan cara praktik beberapa peralatan yang merupakan hasil pembelajaran peserta didik SKATANSA melalui Life Skill yang dilaksanakan setiap hari Rabu dan Kamis,” tandasnya. (imm/udi)
