
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menjelang semester genap, SMPK Kolese Santo Yusup 2 langsung melakukan persiapan. Gerak cepat dilakukan dengan empowering pada guru melalui kegiatan seminar. Senin (18/12) kemarin, sekolah di Jalan Simpang Borobudur Blimbing ini, menghadirkan Pengawas Pendidikan Dr. Ninik Kristiani, M.Pd, sebagai pemateri.
Kepala SMPK Kolese Santo Yusup 2 Theofilda Wulan Dwiningsih, S.Pd mengatakan seminar atau workshop yang digelar lebih pada pelatihan dan penguatan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran berbasis blended learning. Selain itu, juga materi tambahan untuk penguatan kurikulum merdeka. “Dalam kesempatan ini, guru tidak hanya menyerap materi, tetapi juga langsung mempraktikkan materi dari narasumber,” ucapnya.
Menurutnya, penguatan akan pemahaman kurikulum merdeka dinilai penting. Apalagi konsep kurikulum merdeka ini sudah berjalan dua tahun. Beberapa level kelas sudah menerapkan. Termasuk di SMPK Santo Yusup 2 Malang.
“Sebelum kita mempraktikkan kita bentuk dulu mindset guru melalui seminar ini. Bahwa pembelajaran berpusat pada siswa. Peran siswa lebih dominan dalam kelas,” ungkap Filda, sapaan akrabnya.
Dia menjelaskan, workshop dan seminar penguatan guru ini rutin dilaksanakan dua kali dalam setahun. Biasanya dilaksanakan Bulan Desember dan Juni.
Namun guru diperkenankan untuk mengikuti seminar di luar sekolah. “Kami memfasilitasi guru dua kali dalam satu tahun. Pengembangan kompetensi guru juga boleh dari luar. Untuk merefresh kompetensi keilmuan dan keterampilan mereka dengan hal-hal baru,” terangnya.
Selain itu, lanjut Filda, seminar juga untuk meningkatkan keterampilan guru dalam manajemen kelas dan metode pembelajaran. “Kami merasa guru perlu memperkaya lagi kompetensinya, supaya mengajarnya lebih menarik dan menyenangkan,” tambahnya.
SMPK Kolese Santo Yusup 2 sendiri sudah melaksanakan Kurikulum Merdeka untuk dua jenjang kelas. Dan tahun ajaran yang akan datang full semua jenjang menerapkan kurikulum merdeka. “Maka penguatan perlu kami berikan supaya guru tidak kaget lagi karena pemahaman tentang kurikulum merdeka sudah sama,” kata dia.
Kegiatan seminar sengaja dilaksanakan sebelum liburan. Termasuk segala bentuk persiapan mengajar di semester mendatang. Sehingga saat memasuki semester genap kegiatan KBM langsung efektif, dan guru dapat mempraktikkan yang sudah didapat di seminar.
Filda juga berencana mengadakan workshop untuk Tenaga Kependidikan (Tendik). Temanya tentang Service Excellence. Workshop untuk Tendik ini rencananya akan dilaksanakan pada Bulan Juni 2024 mendatang.
Filda menilai program pembinaan pada tendik juga penting. Karena mereka yang berhubungan langsung dengan orang tua dan masyarakat. “Pelayanan prima di Tata Usaha juga menjadi prioritas kami. Sama pentingnya dengan proses belajar mengajar di kelas,” kata Filda.
Maka menurutnya, service excellence ini sangat diperlukan. Supaya Tendik dapat melaksanakan tugas dengan cara yang yang lebih tepat, utamanya dalam membangun komunikasi dengan masyarakat, khususnya orang tua. “Sehingga pelayanan yang kami berikan sesuai dengan standar operasional prosedur yang ditetapkan,” pungkasnya. (sir/imm)