MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Puncak kegiatan Bulan Bahasa di SMPN 4 Malang berakhir pada akhir bulan Oktober lalu dengan ditandai babak final Lomba Story Telling. Dalam babak final lomba tersebut, SMPN 4 Malang menghadirkan juri dari Friendship Force (FF) dari Ottawa, Canada. Kehadiran mereka disambut antusias oleh seluruh siswa yang juga ikut menyambut kedatangannya di SMPN 4 Malang.
Kepala SMPN 4 Malang Dr. Pancayani Dinihari, M.Pd menyampaikan, kunjungan tim FF dari Canada merupakan peluang yang hanya dimiliki oleh SMPN 4 Malang. Pihaknya mengaku sangat bangga dan mengapresiasi mereka yang rela dan menyempatkan waktunya untuk datang ke SMPN 4 Malang.
“Ini merupakan kesempatan dan peluang bagus yang kami miliki. Dengan kehadiran mereka, kami ingin sekolah kami dikenal di dunia. Tentu, kehadiran mereka juga akan membantu mempromosikan SMPN 4 Malang ke luar negeri,” ucap Dini kepada Malang Posco Media.
Keinginan Dini tersebut dimanfaatkan dengan baik untuk mempromosikan program-program unggulan yang ada di SMPN 4 Malang. Seperti, seni, basket, pramuka maupun akademiknya. “Kehadiran mereka sangat memberi hal positif kepada kami. Khususnya para siswa yang mengikuti lomba story telling. Mereka bisa belajar langsung dengan sumbernya,” ucap Dini.
Dalam kunjungan FF tersebut, terdapat 12 orang yang berasal dari latar belakang berbeda yang fokus dalam beberapa hal. Seperti, seni, budaya, dan pengajar pendidik dari Kanada. Mereka datang ke Indonesia hanya ke SMPN 4 Malang.
Tujuannya selain menjadi juri mereka juga akan membagikan pengalaman dan budaya yang ada di Kanada kepada siswa lewat Podcast. “Alhamdulillah, kami menjadi satu-satunya sekolah yang dikunjungi mereka. Dan ini merupakan kehormatan bagi kami,” ujar Dini.
Sebelum melakukan penjurian, para tamu undangan ini disambut dengan tarian yang diiringi gamelan Jawa oleh para siswa-siswi dari SMPN 4 Malang. Para undangan tampak kagum dan antusias dengan penampilan para siswa yang memang sering meraih prestasi di tingkat Malang Raya dan Provinsi Jawa Timur.
Selanjutnya, 12 tamu undangan ini melakukan penjurian terhadap ketiga finalis lomba Story Telling. Mereka menilai para finalis yang sudah bagus dalam penyampaian story telling para siswa yang sesuai dengan kriteria penilaian. Seperti kreativitas, kemampuan berbicara, narasi, ekspresi, serta kualitas cerita setiap peserta.
“Ke depan harapannya bisa dijadikan motivasi oleh para siswa yang memiliki talenta. Ketika mereka tampil dan disaksikan oleh para juri dari negara lain tentu akan memotivasi oleh adik kelas yang tentunya mereka akan berlatih lebih baik lagi,” pungkas Dini.(hud/lim)