spot_img
Sunday, September 8, 2024
spot_img

Sopir Angkot Mengeluh, Pemkot Tawarkan Solusi BTS

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Sopir angkot  meminta Pemkot Malang memperhatikan nasib mereka. Apalagi belakangan sepi penumpang, menurunnya penghasilan, tidak ada fasilitas penunjang maksimal hingga kekhawatiran tersingkirkan dengan teknologi dibeberkan. Salah satu solusinya yakni penerapan  Buy The Service (BTS).

Ini terungkap  dalam dialog dan audiensi Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bersama para sopir angkot di Terminal Arjosari Kota Malang, Selasa (9/7) kemarin. Salah satunya disampaikan Ketua Paguyuban Jalur ABB (Arjosari- Borobudur- Bunulrejo) Hari Wahono.

“Ya yang penting kedepan bagaiamana kami ini bisa punya pendapatan harian. Karena kadang sehari dapat tidak mencukupi sama sekali. Kalau ngomong layak tidaknya, ya ndak layak,” tegas Hari saat mengeluarkan uneg-unegnya.

Ia menceritakan ada kondisi dimana satu hari berpenghasilan sangat minim, karena sepinya penumpang. Dirinya  terbantu jika ada yang memesan atau “charter” angkotnya ketika ada warga atau kelompok warga yang ingin berwisata.

Pria yang menjadi sopir angkot sejak tahun 1997 ini mengungkapkan ingin mendapatkan upah atau penghasilan layak. Sehingga membutuhkan solusi dari pemda.

“Ya bisa ada penghasilan tetap sehari seperti itu. harapannya,” tegas Hari.

Hal-hal yang juga dikeluhkan para sopir angkot saat berdialog dengan Pj Wali Kota Malang berkaitan dengan banyak hal.

Seperti persaingan dengan transportasi online, inginnya mereka mendapat kembali program Bantuan Langsung Tunai (BLT), meminta Terminal Angkot di Terminal Arjosari diperbaiki hingga kekhawatiran mengenai sistem BTS (Buy The Service) yang gencar dibahas Pemkot Malang untuk diterapkan kedepan.

Ini kemudian dijawab Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Ia menjelaskan apa yang menjadi uneg-uneg dan kekhawatiran sopir  angkot yang diutarakan sudah  dipikirkan dan dicarikan solusinya oleh Pemkot Malang.

Salah satunya dengan penerapan skema BTS yang sudah dibahas intens Pemkot Malang dengan Kementrian Perhubungan (Kemenhub).

“Apa yang menjadi permasalahan teman-teman angkot ini juga adalah permasalahan soal transportasi publik. Cara yang bisa kami lakukan adalah meningkatkan skema transpotrasi publik. Kami mencoba dengan skema BTS itu,” tegas Wahyu.

Dengan sistem BTS, pemerintah akan hadir untuk mengembangkan sistem transportasi publik di Kota Malang lebih baik. Tanpa meninggalkan masyarakat yang selama ini bergelut dengan dunia transportasi umum seperti pengemudi angkot.

“BTS ini sudah dilakukan di beberapa daerah dan terbukti warga menyambut baik. Dan tetap, teman-teman angkot tidak ditinggalkan bahkan di rekrut,” tegas Wahyu dalam dialog dengan puluhan sopir angkot Kota Malang kemarin.

Ia menjelaskan kekhawatiran mengenai upah atau penghasilan bisa terjawab, karena pengemudi tansportasi publik dengan skema BTS akan digaji sesuai UMK Kota Malang. Angkotnya pun akan di upgrade, ditambah fasilitas seperti GPS, AC tersambung dengan sistem operator.

Dengan fasilitas yang di-up grade maka warga akan lebih berminat menggunakan angkot sebagai transportasi publik. Dan di tahun-tahun awal penerapan, biaya transportasi pun akan digratiskan.

“Kami akan coba tahun-tahun awal bisa gratis, itu adalah subdisi dari pemerintah dari Kemenhub. Tujuannya agar masyarakat mengenal dan menyukai lebih dahulu, Nanti selanjutnya bisa sharing pendanaan subsidi dengan APBD,” jelas Wahyu.

Kemudian keinginan pengemudi angkot  terkait diadakannya kembali BLT, Wahyu mengungkapkan hal ini perlu dipertimbangkan ulang. Karena BLT diterapkan sesuai ketentuan yakni dalam keadaan atau kondisi tertentu. Jika dahulu diterapkan karena dampak pandemi Covid-19.

Untuk permintaan perbaikan terminal angkot di Arjosari, Wahyu memastikan Dishub dan DPUPRPKP Kota Malang akan menanganinya.

Kadishub Kota Malang R Widjaja Saleh Putra menjelaskan tahun ini penambahan lampu-lampu di terminal angkot di Arjosari sudah terpasang. Kemudian dalam beberapa bulan kedepan akan ada perbaikan dan rehab lebih lanjut.

“Sudah tahun ini yang atap-atap rusak, dan pangkalan angkot ini akan ada rehab. Nanti sama PUPR juga akan lakukan perbaikan jalan. Semua tahun ini perbaikannya,” pungkas Jaya sapaannya. (ica/van)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img