MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Teka teki hilangnya Apris Fajar Santoso, 29, warga Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran akhirnya terkuak. Pria ini, kemarin ditemukan sudah tidak bernyawa di hutan Piket Nol, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Dia dibunuh oleh penumpangnya sendiri.
Jenazah Apris, sapaannya dievakuasi oleh tim BPBD Kabupaten Lumajang dari kedalaman 10 meter dan tanpa mengenakan baju. Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizky Saputro membenarkan bila Apris menjadi korban pembunuhan. “Sementara, dua pelakunya sudah berhasil kita tangkap,” katanya.
Hanya saja, dia enggan menyebutkan nama-nama pelaku, dengan pertimbangan masih dalam pemeriksaan intensif penyidik. Seperrti diberitakan sebelumnya, Apris dilaporkan hilang oleh keluarga usai mendapatkan order untuk mengantar ke pantai Balekambang, Bantur, Sabtu (3/6) sore. Titik penjemputan saat itu di Jalan Panglima Sudirman, Kepanjen.
Dalam tangkapan layar live location aktif yang beredar, ia sempat melintasi Jalan Ahmad Yani Kepanjen dan mendapatkan orderan atas nama Wawan F. senilai Rp 174 ribu. Apris saat itu mengendarai mobil Toyota Calya tahun 2018, abu-abu, N 1846 FH. Ada stiker OMS di kaca depan dan belakang.
Dia terakhir kali berkomunikasi dengan Maulidyah, istrinya sekitar pukul 17:40. Setelah itu, Apris tidak bisa dihubungi. Usai hilang kontak, Minggu (4/6), keluarga kemudian melapor hilangnya Apris ke Mapolres Malang. “Untuk kepentingan penyelidikan, jenazah juga dibawa ke IKF RSSA Malang untuk otopsi,” lanjut Rizky.
Perwira Polri ini juga menegaskan, hutan Piket Nol Lumajang, juga hanya merupakan tempat pembuangan saja. Pihaknya masih mendalami kapan dan dimana Apris dibunuh oleh pelaku. “Kami masih terus melakukan pengembangan. Dikhawatirkan ada tersangka tambahan,” ucap Rizky mengakhiri.
Penemuan mayat korban itu juga dibenarkan Kepala BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi. Dalam keterangannya yang diterima Malang Posco Media, pihaknya mendapat permintaan bantuan untuk mengevakuasi korban dari jurang Piket Nol dari tim Inafis Polres Lumajang. “Evakuasi dilakukan TRC BPBD yang berada di pos pantau Curahkobokan,” ujarnya.
Saat proses evakuasi dilakukan, Rizky dan tim Inafis Satreskrim Polres Malang tiba sambil membawa kedua pelaku pembunuhan Apris. Kedua pelaku tampak terlihat pasrah, duduk di bagian belakang petugas Satreskrim Polres Malang yang membawanya ke hutan Piket Nol Lumajang, kemarin siang. (tyo/mar)