Thursday, August 21, 2025

SPPG Bermunculan, Data Cakupan Layanan Belum Ada

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Satuan Pelayanan  Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Malang terus bertambah. Namun cakupan layanan dan kebutuhan SPPG secara keseluruhan di Kota Malang belum diketahui. Masih menunggu Badan Gisi Nasional (BGN). (baca grafis)

Salah satu SPPG terbaru di Kota Malang yakni  Yayasan Kartika Nawa Indonesia. SPPG tersebut resmi beroperasi, Rabu (20/8) kemarin.

Program ini merupakan tindak lanjut instruksi Presiden Prabowo Subianto melalui Badan Gizi Nasional (BGN) yang wajib dijalankan di seluruh daerah, sehingga turut didukung penuh oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat.

Wahyu yang hadir dalam peresmian menyampaikan apresiasi atas inisiatif Yayasan Kartika Nawa yang diketuai Makhrus Sholeh. Menurutnya, kehadiran layanan ini memberi manfaat besar, tidak hanya untuk anak sekolah, tetapi juga ibu hamil dan menyusui.

“Ini adalah program Presiden Prabowo yang wajib dilaksanakan di semua kawasan kota. Saya bersyukur dan berterima kasih, karena Malang bisa segera menjalankannya,” ujar Wahyu.

SPPG yang terletak di kawasan Hotel Morse Jalan Trunojoyo Kecamatan Klojen Kota Malang itu, selanjutnya menjadi bagian dari upaya pemerintah mencerdaskan generasi penerus melalui gizi yang baik. Ia menegaskan Pemkot Malang siap mendampingi serta mempercepat proses perizinan bagi pihak-pihak yang berminat mendirikan SPPG baru.

“Apabila ada yang memenuhi persyaratan, segera mengajukan ke kami. Pemkot akan membantu perizinannya, karena untuk saat ini, berdasarkan data yang diberikan oleh BGN, untuk kuota dan kebutuhan SPPG di Kota Malang ini masih belum terpenuhi,” tegasnya.

Saat ini, kapasitas layanan SPPG tersebut sudah mampu menjangkau sekitar 3.200 siswa dari total target 4.000 penerima manfaat, termasuk ibu hamil dan menyusui. Layanan ini tersebar di sembilan sekolah di wilayah Kecamatan Klojen. Selain itu, di kecamatan tersebut, dapur ini merupakan SPPG kedua.

Wahyu masih belum bisa menjabarkan terkait kebutuhan SPPG dan calon penerima manfaat dari MBG secara keseluruhan di wilayahnya. “Terkait hal tersebut, Pemkot hanya menerima laporan dari pendataan yang dilakukan oleh BGN langsung, namun yang jelas jumlah penerima manfaat ini cukup banyak, dan tentunya kebutuhan SPPG juga masih cukup tinggi,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Kartika Nawa Indonesia Makhrus Soleh menegaskan, bahwa pihaknya berkomitmen penuh meski awalnya menemui sejumlah tantangan. Menurutnya mendirikan SPPG adalah panggilan hati, dan harus diwujudkan dengan sebaik mungkin, meskipun sempat harus mengorbankan dana pribadi karena anggaran untuk MBG belum cair.

“Program Pak Presiden ini luar biasa. Pertama, bermanfaat bagi siswa-siswi sebagai generasi emas 2045. Kedua, membuka lapangan kerja, karena satu SPPG bisa menyerap sekitar 50 tenaga. Ketiga, melibatkan UMKM dan supplier lokal,” jelasnya.

Menu yang disajikan SPPG telah disusun sesuai standar gizi seimbang. Mulai dari protein, karbohidrat, sayur, buah hingga susu. Semua telah diverifikasi ahli gizi agar sesuai standar kesehatan nasional. “Hadirnya SPPG ini, Kota Malang tentu diharapkan serius mendukung program nasional pemenuhan gizi dan pencegahan stunting. Sehingga kolaborasi pihak ketiga dengan pemkot, juga mampu melahirkan komitmen untuk menyediakan layanan serupa, dan terus bertambah agar manfaatnya dapat dirasakan lebih merata oleh masyarakat,” pungkasnya. (rex/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img