spot_img
Wednesday, June 25, 2025
spot_img

Srengenge Art Space, Pilihan Pameran Seni dan Edukasi PT

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Ruang pamer karya di Kota Batu terus bertumbuh. Salah satunya adalah Srengenge Art Space yang berlokasi di Jalan Welirang Kelurahan Sisir Kecamatan Batu. Ruang seni yang dikelola oleh Lembaga Seni Budaya (LSB) Muhammadiyah Kota Batu ini mampu membuktikan diri sebagai tempat yang terbuka bagi siapa saja. Bahkan pameran skala nasional hingga perguruan tinggi digelar di Srengenge Art Space.

Terbaru adalah pameran seni rupa bertajuk Mangun Karsa yang digelar oleh Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mulai tanggal 18 hingga 31 Oktober 2024. Tak tanggung-tanggung sebanyak 57 karya seni dipajang dalam pameran tersebut.

Wakil Rektor IV Unesa Martadi yang membuka pameran tersebut mengatakan bahwa pameran yang dihelat tidak hanya menjadi ruang ekspresi bagi para seniman. Tetapi juga sarana edukasi dan apresiasi seni bagi masyarakat luas sesuai arti Mangun Karsa yaitu membangun kemauan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara.

“Seni dapat menjadi sarana untuk memotivasi dan membangun karakter masyarakat. Dari pameran ini kami ingin membangun titik temu antara masyarakat Batu dengan dunia seni dan pendidikan serta menjadi wahana edukasi bagi para pelajar, peserta didik dan guru dalam memahami serta mengapresiasi seni dan budaya,” ujar Martadi.

Pihaknya meyakini melalui pameran, masyarakat Batu dapat lebih mengenal dan mendukung perkembangan seni rupa, sekaligus mendukung sektor pendidikan. Terlebih puluhan karya yang dipajang sangat beragam. Mulai seni fotografi, lukisan, batik, kayu, logam, dua dimensi dan tiga dimensi.

“Karya-karya tersebut merupakan hasil kreasi dari puluhan seniman yang terdiri dari dosen, mahasiswa aktif, alumni Unesa, dan seniman Kota Batu. Ini menjadi sebuah kolaborasi yang luar biasa dan patut diapresiasi,” bebernya.

Lebih lanjut, ia menerangkan dalam konteks industri kreatif, pameran ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan Kota Batu sebagai destinasi wisata seni dan budaya. “Apalagi Kota Batu dikenal dengan keindahan alam dan potensi pariwisatanya. Ini diharapkan dapat pula dikenal sebagai pusat kreativitas melalui tampilan berbagai produk kreatif dalam pameran ini,” imbuhnya.

Ditambahkan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unesa Didik Nurhadi, pameran ini tidak hanya tentang estetika. Tetapi juga tentang pembentukan budi pekerti dan nilai-nilai etika dalam masyarakat. “Seni dan budaya memiliki peran penting dalam mentransfer ilmu pengetahuan, membangun solidaritas yang berorientasi pada nilai humanisme dan partisipatif untuk memperindah kehidupan bermasyarakat, sekaligus menjadi alat pendidikan yang efektif,” paparnya.

Untuk itu ia berharap karya seni yang dipamerkan oleh Unesa mampu memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya bagi pengunjung yang mampir di Srengenge Art Space.

Sementara itu, Ketua Lembaga Seni Budaya (LSB) Muhammadiyah Kota Batu Muchlis Arif mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas kolaborasi Unesa dengan Srengenge Art Space. Hal tersebut menunjukkan bahwa Muhammadiyah terbuka untuk berkolaborasi dengan siapa saja.

“Yang perlu digaris bawahi bahwa Muhammadiyah tidak anti terhadap seni. Sebaliknya akan selalu mendorong masyarakat lebih dekat dan memahami seni,” tegasnya.

Seniman keramik ternama asal Kota Batu ini menerangkan bahwa dengan adanya pameran Mangun Karsa tidak hanya menjadi ruang ekspresi para seniman. Tetapi juga sebuah langkah nyata dalam mendukung Kota Batu sebagai pusat industri kreatif dan pariwisata budaya.

“Kolaborasi ini adalah langkah nyata jembatan antara seni dengan dunia pendidikan, masyarakat, pariwisata dan industri kreatif secara lebih erat untuk mewujudkan kemajuan Kota Batu. Selain itu juga menunjukkan bahwa Kota Batu memiliki banyak ruang seni budaya, begitu juga para seniman dan budayawan,” terangnya.

Selain pameran di Srengenge Art Space, rangkaian acara ini juga berlangsung di Studio Matahati Ceramic dengan giat make up fantasy & head piece class pada 27 Oktober. Lalu, di Omah Mikir Batu menjadi lokasi untuk diskusi seni, yang menghadirkan berbagai perspektif mengenai peran seni dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari.(eri/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img