MALANG – Karangan bunga dan papan ucapan duka cita dari warga atas tragedi Kanjuruhan terus berdatangan. Hingga kemarin jumlahnya sudah lebih dari 100 papan ucapan. Ditata rapi di area Patung Singa Tegar di halaman depan Stadion Kanjuruhan.
Papan ucapan itu tidak semuanya dari warga Malang Raya. Namun juga banyak yang dikirimkan warga dari luar daerah. Diantaranya adalah dari Ultras Gresik Curvasud, Genaro Ngalam di Magelang, dan lainnya. Warga sekitar tak segan untuk ikut menata agar papan nama ini tetap terlihat rapi.
“Tidak tahu siapa saya yang mengirim. Kami hanya membantu menata saja, biar tampak rapi,’’ kata Sulton salah satu warga yang kemarin sempat mengangkat papan duka cita dan menatanya.
Sulton sendiri tidak tahu sejak kapan papan duka cita dan karangan bunga berdatangan. Tapi yang jelas sejak dua hari terakhir ini , jumlahnya terus bertambah. “Banyak yang bersimpati dan berempati pada peritiwa tragedi Kanjuruhan. Ini salah satu buktinya,’’ tambahnya.
Sulton sendiri mengaku malam itu dia juga melihat laga Arema FC melawan Persebaya. Dia juga melihat kericuhan yang terjadi setelah pertandingan . “Saya bersyukur karena bisa selamat dari maut. Karena saat itu suasana mencekam, gas air mata membuat mata kami pedih dan tenggorokan kami kering,’’ katanya.
Dia pun mengaku saat banyak korban berjatuhan, dia dan supporter lainnya melakukan evakuasi beberapa korban dari dalam menuju luar stadion. Sebagian kondisinya sudah lemas. “Saya mengangkat sekitar 7-8 orang. Tenaga saya habis, karena saat itu di dalam stadion masih terasa asap dari gas air mata, mengepul,’’ ungkapnya.
Meski sempat shok dengan kejadian tersebut, namun Sulton berusaha tegar. Itu terbukti, sejak Selasa (4/10) lalu dia kembali ke Stadion Kanjuruhan. Kedatangannya adalah untuk berdoa. Dia mendoakan teman-temannya yang menjadi korban agar masuk surga. (ira/bua)