.
Sunday, December 15, 2024

Stadion Kanjuruhan Mulai Dibongkar, Keluarga Korban Sesalkan Renovasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Stadion Kanjuruhan mulai dibongkar di sejumlah bagian. Secara bertahap perombakan dari bagian sisi luar kios dan akses masuk dikebut pihak PT. Waskita Karya sebagai penggarap renovasi. Kemarin, pekerja PT Waskita Karya terlihat membongkar dinding pembatas antarkios.

Pembongkaran ini sudah dilakukan sejak Jumat (15/9). Nantinya Stadion Kanjuruhan akan direnovasi sesuai dengan standar FIFA. Menurut pantauan di lokasi, puluhan kios sudah dibongkar di bagian dinding pembatas. Sebagian kios di sisi barat masih bertahan dan melakukan aktivitas jual beli.

Mereka berdalih masih belum siap tempat relokasi untuk berpindah dan berniaga secara normal. “Kami fokus menggarap (pembongkaran, red). Silakan ke pimpinan untuk menanyakan informasi tentang ini,” kata salah seorang mandor tukang di lokasi. Meskipun tahap renovasi sudah berjalan, keluarga korban Tragedi Kanjuruhan tetap menolak hal itu.

Keluarga menginginkan pengusutan kasus tragedi terus berjalan karena sampai saat ini belum dianggap adil bagi keluarga. “Dengan dilakukan renovasi, berarti juga turut menghilangkan jejak atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Renovasi itu menghilangkan jejak, menghilangkan semua bukti,” ujar Bambang Lesmono, salah satu keluarga korban.

Bambang mengutarakan, sampai saat ini keluarga tidak menerima hasil penanganan kasus tersebut. Sebelumnya, pada Sabtu (16/9) keluarga korban melakukan doa bersama. Mereka juga menyaksikan sendiri stadion mulai dilakukan pembongkaran yang disebut menyesuaikan standar FIFA itu.

“Keluarga korban menderita, apalagi sekarang bangunan di stadion sudah direnovasi, mana hati nurani?,” keluhnya. Ia menyesalkan dimulainya renovasi sebelum penanganan hukum dengan upaya laporan Model B terhenti. Laporan dengan pengenaan pasal pembunuhan itu kandas karena dinilai tak memiliki bukti kuat untuk memenuhi unsur pasal tersebut. Selain itu, keluarga korban Tragedi Kanjuruhan juga meminta agar 1 Oktober dinyatakan sebagai Hari Duka Sepak Bola Nasional. Mereka juga mengharapkan, tidak ada pertandingan di hari tersebut. Hal tersebut disampaikan oleh Nuri Hidayat, keluarga

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img