spot_img
Sunday, June 29, 2025
spot_img

STIKES Widyagama Husada Malang; Lolos Tahap Administrasi, Target Capai PIMNAS

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – STIKES Widyagama Husada Malang kembali sukses mengantarkan mahasiswa melaju ke Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2024. Seperti tahun lalu, kali ini STIKES Widyagama Husada juga meloloskan satu tim mahasiswanya. Mereka lolos dalam PKM Bidang Pemberdayaan Masyarakat.

Dosen Pendamping Tim PKM, Ahmad Guntur Alfianto, S.Kep., Ners., M.Kep mengatakan, ada 23 proposal yang diajukan ke Kemendikbud Ristek, namun hanya satu proposal yang lolos.  STIKES Widyagama Husada sendiri berada di Kluster IV. Di kluster ini terdapat lebih dari 300 perguruan tinggi. Sedangkan jatah proposal yang diterima hanya 60. “Jadi persaingannya sangat ketat,” katanya.

Tim mahasiswa ini dari Prodi Pendidikan Ners. Mereka adalah M. Arizki Illahi Adi Putra, Arista Ayu Novi Ambarwati, dan Jefri Ariel Hadianto. Judul yang mereka angkat dari proposalnya, yaitu Santri Gojlokan: Pengembangan Pesantren Sehat Jiwa Berbasis Budaya Pesantren Salafi.

Dengan judul tersebut tim mahasiswa akan melakukan penelitiannya dengan tujuan membentuk pesantren sehat jiwa. “Karena mahasiswa melihat di pesantren banyak masalah terkait kesehatan jiwa.

Diakibatkan karena bullying dan sebagainya. Dan pesantren jarang tersentuh berkaitan dengan masalah ini,” ungkapnya.

Latar belakang diangkat judul tersebut karena selama ini di beberapa pesantren ada tradisi gojlokan. Tradisi ini dianggap baik untuk membentuk mental santri. Karena itu perlu adanya penelitian untuk pendamping pada santri.

Penelitian rencananya akan dilaksanakan di salah satu pesantren salaf yang ada di daerah Bantur  Kabupaten Malang. “Hasil dari penelitian ini nantinya akan diimplementasikan,” imbuhnya.

Guntur juga menjelaskan kunci sukses diterimanya proposal PKM. Dia mengatakan mahasiswa harus konsisten dan rajin. Konsisten dalam melakukan penelitian dan rajin mencari informasi.

Selain itu mahasiswa dan dosen pendamping harus mengetahui petunjuk teknis yang ada di pedoman proposal PKM. “Meskipun judul proposal penelitiannya bagus tapi tidak mengikuti aturan pengiriman yang berlaku tentu tidak akan diterima,” terang Guntur.

Misalnya kata dia, peserta tidak boleh meng-upload cover. Tidak boleh menyantumkan tanda tangan pimpinan kampus, dan sebagainya. Hal-hal sepele itu banyak sekali dilanggar peserta yang membuat mereka gagal di penilaian administratif.

“Maka kami melakukan sosialisasi secara intensif kepada dosen dan mahasiswa. Dan dosen harus aktif untuk melakukan check and recheck sebelum divalidasi,” tambahnya.

Lolosnya satu tim mahasiswa STIKES Panti Waluya membuat mereka menerima dana hibah. Kali ini mereka mendapat dana sebesar Rp 6,5 juta untuk penelitiannya.

Guntur berharap tim yang lolos PKM tahun ini bisa berlanjut hingga ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). Seperti pernah dicapai pada Pimnas tahun 2020 lalu di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

“Harapan kami tentu bisa lolos sampai Pimnas. Kalau sampai Pimnas mahasiswa tidak perlu mengerjakan Skripsi. Dan tentu ini tidak mudah karena persaingan yang sangat ketat,” kata dia.

Mahasiswa peserta PKM akan melalui tahap penilaian evaluasi PKP-2 oleh reviewer dari luar. PKP-1 sudah mereka lalui di tahap penilaian administrasi. Mereka yang dinilai lolos PKP-2 langsung dinyatakan lolos ke Pimnas 2024 yang akan dilaksanakan di Universitas Airlangga Surabaya, September mendatang. (imm/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img