MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Capaian terhadap Indeks Kinerja Utama (IKU) saat ini diukur secara kuantitatif melalui sebuah platform web yang dikembangkan oleh Kementerian, dan mulai menjadi barometer bagi Kementerian untuk mengukur tingkat partisipasi perguruan tinggi terhadap kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Tidak berhenti di sana, skor IKU juga sudah digunakan sebagai indikator untuk mendapatkan fasilitas dari Pemerintah.
Hal itu, disampaikan Ketua STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang, Dr. Tubagus M Akhriza, S.Si., MMSI saat acara Wisuda Sarjana dan Ahli Madya, di Hotel Aria Gajayana Malang beberapa waktu yang lalu. Akhriza mengatakan untuk meraih capaian IKU yang bagus beberapa program peningkatan sumberdaya mahasiswa sudah dilaksanakan lebih intensif.
STIMATA telah melaksanakan beberapa program. Antara lain menjalin kerjasama dengan beberapa Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), dan Lembaga / Balai Pelatihan Kerja (LPK). Sasaran program kerjasama ini adalah lulusan LKP dan LPK yang sudah bekerja untuk menjadi mahasiswa baru di STIMATA melalui jalur rekognisi pembelajaran lampau (RPL).
Yakni suatu jalur yang siap menerima mahasiswa dari kalangan pekerja yang ingin memperoleh gelar sarjana secara resmi, dalam periode perkuliahan yang relatif singkat. Bisa satu sampai dua tahun, melalui proses asesmen. “RPL bersifat lifelong learning, dimana capaian pembelajaran sepanjang hayat yang sudah dicapai pekerja melalui pengalaman kerjanya, atau kursus/sertifikasinya, dapat dikonversi ke SKS perkuliahan,” jelasnya, saat menyampaikan pidato sambutan.
Kerjasama strategis lain untuk peningkatan sumber daya mahasiswa adalah dengan ViewIT, penyedia layanan pengantaran penumpang daring (ojek online) yang berkembang di Indonesia, dan Mercy Corps Indonesia.
Sedangkan dengan Mercy Corps Indonesia, STIMATA sudah terlibat dalam pendampingan lebih dari 100 UMKM yang dipimpin perempuan yang berada di Malang Raya melalui beberapa kegiatan seperti Camelia, Seed 4 Women dan Padmana (dengan Mercy Corps Pusat).
“Kesempatan mendampingi UMKM dapat secara tidak langsung membranding posisi STIMATA Malang sebagai institusi pendorong laju UMKM untuk masuk ke platform digital,” ucap Akhriza.
Kedepannya, kata dia, kerjasama dengan Mercy Corps Indonesia, yang merupakan bagian dari Mercy Corps Global, dapat dipandang sebagai upaya Program Studi untuk memenuhi IKU Prodi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia, dan IKU Hasil Kerja Dosen digunakan Oleh Masyarakat.
Akhriza menambahkan, kerjasama global lainnya juga baru saja dilakukan adalah dengan PT. Global Workspace Indonesia, sebuah perusahaan internasional di bidang co-staffing, menyalurkan peluang bekerja secara remote dari Indonesia untuk pekerjaaan di manca negara seperti Belanda, Ukraina dan negara Eropa lainnya. “Rencana implementasinya adalah membangun co-working space untuk ruang kerja mahasiswa dan alumni yang diterima kerja melalui PT Global Workspace Indonesia,” pungkasnya. (imm)