Malang Posco Media, Malang – Pemerintah Kabupaten Malang pastikan stok seras selama ramadan aman. Bahkan stok beras yang dimiliki dapat memenuhi bulan-bulan berikutnya.
“Alhamdulillah produksi beras kami surplus. Sehingga untuk stok yang ada ini dapat memenuhi kebutuhan selama ramadan (Maret) dan beberapa bulan berikutnya,’’ kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mahila Surya Dewi.
Dia pun menguraikan produksi beras di bulan Januari dan Febuari produksi 24.692,48 ton. Sementara stok beras di 2024 sebanyak 44.986,56. Dengan demikian ketersediaan beras di Kabupaten Malang mencapai 69.679,04 ton.
‘’ 24.692,48 ton itu dari Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 38.521,81 ton,’’ tambah Mahila.
Dia juga menyebutkan bahwa kebutuhan beras selama Januari-Febuari 44.487.81 ton. Sehingga menurut hitungannya terjadi surplus 25.191,23 ton.
Sementara untuk bulan Maret ini dijelaskan mantan kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang ini ketersediaan beras sebesar 26.125,02 ton.
“Maret ini juga kebetulan bulan puasa. Ketersediaan beras kami 26.125,02 ton. Jika ditotal dengan sisa sebelumnya maka perkiraan ketersediaan beras di Kabupaten Malang 51.316,25 ton,’’ tambah wanita berjilbab ini.
Lalu berapa kebutuhan beras di bulan Maret? Menurut penghitungan dari Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA), Mahila memprediksikan kebutuhan beras di bulan ini sebesar 34.405,77 ton.
“Jika prediksinya sejumlah itu, maka masih surplus sebesar 16.910,48 ton,’’ ujarnya.
Alumni SMA Negeri 1 Lawang ini menyebutkan surplus beras tersebut dijadikan cadangan pangan oleh masyarakat. Sehingga bulan depan masyarakat masih bisa memenuhi kebutuhan makanan pokoknya.
Terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang Avicenna Medisica Sani Putera, membenarkan adanya surplus beras di Kabupaten Malang. Dia menyebutkan bahwa tanaman padi di Kabupaten Malang tumbuh dengan baik. Sehingga setiap tahun selalu surplus.
“Produksi padi kami di tahun 2024 lalu mencapai 403 ribu ton. Itu surplus,’’ katanya.
Sementara tahun 2025 ini, target produksi padi sekitar 413 ribu ton. Dia pun sangat yakin mencapai target tersebut.
Salah satu upaya untuk mencapai target itu diantaranya adalah melakukan intensifikasi produk dengan menggunakan bibit unggul. Dan kedua dengan mendorong petani untuk percepatan tanam.
“Bagi yang sudah panen, kami dorong untuk segera mengolah lahannya,” katanya.
Dia juga mengatakan petani diharapkan memaksimalkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan). Karena menurut dia secara teknis, pengaturan irigasi perlu dilakukan. Utamanya saat musim kemarau.
“Kalau musim penghujan seperti ini, irigasinya memang tidak masalah. Sekitar Juni (kemarau) nanti harus mulai diantisipasi. Kami ajak kelompok tani untuk melakukan pemeliharaan irigasi,” urainya.(ira/jon)