MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Cuaca yang tidak menentu mengakibatkan kenaikan harga cabai dan beberapa komoditi hasil pertanian lainnya di Kota Malang. Harga cabai rawit merah sudah tembus Rp 100 ribu per kilogram, harga telor juga masih tinggi dan harga komoditi lainnya.
Kepala Bidang Perdagangan, Diskopindag Kota Malang Sapto Wibowo menyampaikan selain faktor cuaca, khusus untuk cabai berbarengan dengan penyakit jamur porong. Hal tersebut turut menjadi penyebab turunnya panen komoditi cabai, di samping tingginya kebutuhan masyarakat akan cabai dan bawang merah.
“Strategi yang kami lakukan salah satunya akan mengunjungi sentra-sentra produksi. Khususnya cabai di daerah sekitaran Malang untuk mengetahui kondisi riil di lapangan dan kemungkinan panen raya,” papar Sapto kemarin.
Saat ditanya mengenai rencana operasi pasar, Sapto mengatakan rencana ini masih belum akan dilakukan dalam beberapa waktu ke depan. Mengingat kenaikan harga cabai tidak hanya terjadi di Kota Malang saja. Hal tersebut mengakibatkan ketersediaan cabai di daerah penghasil hasil pertanian lain juga terbatas.
“Kenaikan harga cabai dan bawang merah ini tidak hanya terjadi di Kota Malang, melainkan di beberapa kabupaten/kota di Indonesia termasuk di Jawa Timur. Jadi semuanya terbatas, makanya kita pantau dulu,” tegasnya.
Beberapa upaya konkret terus dilakukan, harapannya mampu menstabilkan harga cabai di pasaran. Selain itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk konsumsi sesuai kebutuhan, bukan keinginan.
Pantauan dilakukan setiap hari secara terus-menerus oleh Diskopindag, lanjut Sapto. Sehingga masyarakat juga dapat melihat harga berbagai bahan pokok dan penting, termasuk cabai serta bawang merah dari 18 pasar di Kota Malang melalui sembako.malangkota.go.id.
“Selain itu, pantauan harga bahan pokok juga dapat dilihat melalui siskaperbapo.jatimprov.go.id yang dipantau oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur,” tambahnya. (ica/aim)
