MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Gerakan Aremania dalam mengawal proses usut tuntas sudah di mulai. Berbagai kelompok Aremania tergabung dalam Aremania Sumbersari, Sabtu (26/11) siang.
Ratusan Aremania tersebut bergerak sejak pukul 13.30 dari wilayah SPBU Sumbersari. Rombongan massa kemudian bergerak menuju Jalan Veteran dan menggelar aksi duduk di depan Malang Town Square.
Salah satu Aremania yang ikut aksi Irin mengatakan, ada dua tuntutan utama yang diusung. Sesuai dengan tema aksi yakni Sumbersari Menggugat Silup, pihaknya meminta ada penambahan tersangka dalam kasus Tragedi Kanjuruhan.
“Ini yang meninggal itu mencapai 137 orang, masa tersangka yang dari polisi cuma tiga orang. Jelas ini tidak masuk akal. Kami minta selain perkara ini harus diusut tuntas, juga minimal ada penambahan tersangka dari pihak kepolisian,” jelasnya.
Dirinya mengatakan penetapan tiga tersangka dari pihak kepolisian dirasa kurang wajar. Insiden penembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan yang berakhir menjadi tragedi, dianggapnya tidak bisa dianggap sepele.
“Hanya lebih kurang 20 menit, yang meninggal ratusan orang. Jelas ini tidak wajar kalau yang ditetapkan sebagai tersangka dari pihak kepolisian yang bertugas, hanya tiga orang,” lanjut Irin.
Selanjutnya, rombongan juga meminta agar ditetapkannya Tragedi Kanjuruhan sebagai pelanggaran HAM berat. Dengan begitu, kasus ini sudah tidak lagi ditangani dengan ala kadarnya.
“Kami di sini meminta, pihak yang duduk di atas sana sebagai pejabat. Untuk bisa menetapkan Tragedi Kanjuruhan sebagai pelanggaran HAM berat. Karena mengingat jumlah korban mencapai 137 orang,” pungkasnya.
Kemudian rombongan ini bergerak memutar di U-Turn Jalan Veteran tepatnya di depan Taman Makam Pahlawan. Setelah itu, massa kembali bergerak untuk melakukan aksi solidaritas di simpang empat Sumbersari. Selain aksi pengawalan usut tuntas, massa juga menggalang donasi untuk korban gempa bumi di Cianjur Jawa Barat. (rex/jon)
