MALANG POSCO MEDIA, PAREPARE – Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares tampaknya masih belum puas dengan kemenangan 1-0 atas Arema FC. Pasalnya, usai laga dia lagi-lagi memberikan kritik tajam kepada barisan pengadil pertandingan. Ia menganggap banyak pelanggaran dilakukan pemain Singo Edan namun tidak diberikan kartu kuning.
Selain itu, Bernardo Tavares tampak kaget ketika wasit Heru Cahyono mengganjarnya kartu kuning. Hal ini terjadi karena protes kerasnya setelah melihat pelanggaran dari tim lawan. “Kartu kuning ini adalah yang pertama saya dapat sebagai pelatih di sepanjang karier saya,” kata dia.
Pria asal Portugal ini beralasan protes lantangnya dia ke wasit karena melihat ‘anaknya’ dilanggar pemain Arema FC. Akan tetapi, wasit tak segera memberikan kartu kuning.
“Bayangkan saja kalau kalian seorang ayah, anak kalian sedang main di satu pertandingan. Kalau lihat ditendang, dilanggar, dikasari, sebagai ayah juga tidak bisa berhenti memprotes wasit ketika melihat apa yang terjadi di lapangan,” bebernya.
Dia menuturkan, protesnya itu perlu disampaikan karena ada para asisten wasit di pertandingan. “Kalau mungkin wasit utama tak bisa melihat karena matanya hanya dua, tapi asisten wasit bisa memberitahu apa yang di lapangan,” tambahnya.
Ia mengatakan, bila di laga kemarin wasit mudah memberikan kartu kuning kepadanya. Akan tetapi, hal ini tak berlaku pada pemain Arema FC yang dianggapnya melakukan pelanggaran berulang-ulang. Menurutnya, ada pemain lawan yang melanggar mulai dari siku, kaki dan lainnya.
“Padahal pelanggarannya 1, 2, 3, 4 sampai 5 kali. Kalau ini bisa terjadi di kandang kami, ketika lawan Bali, Persija, Arema, bayangkan bagaimana kalau kami main di luar sana,” pungkasnya. (ley/bua)