spot_img
Thursday, June 27, 2024
spot_img

Sudah Tak Zaman Server Error, Jelang PPDB Pekan Depan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA– Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Malang tinggal satu pekan lagi. Pemetaan kerawanan dan antisipasi sudah dilakukan sejak sekarang. (baca grafis)

Serangkaian proses dan tahapan  telah dilakukan, seperti penyerahan berkas sertifikat untuk PPDB jalur prestasi lomba hingga pelatihan pendaftaran PPDB bagi guru sekolah. PPDB tingkat SMP  akan diawali pendaftaran jalur afirmasi, jalur perpindahan orang tua dan jalur prestasi lomba pada 24 Juni hingga 26 Juni nanti.

Lalu, untuk jalur prestasi nilai rapot dan jalur inklusi akan dibuka pada 1 Juli hingga 3 Juli nanti. Sedangkan jalur zonasi pada 8 Juli hingga 10 Juli. Namun demikian, hingga saat ini masih ada beberapa hal yang mesti jadi perhatian. Terutama kerawanan dan masalah yang mungkin terjadi saat pendaftaran nanti.

Kabid Pendidikan Dasar dan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Dodik Teguh Pribadi mengakui ada satu hal yang masih sering terjadi hingga kini. Yakni banyak orang tua bahkan peserta didik yang ‘gaptek’ dan tidak memahami bagaimana pendaftaran secara online.

“Makanya, tahun ini di masing-masing sekolah itu didirikan posko. Manakala orang tua gaptek dan tidak mampu, bisa datang atau menghubungi sekolah masing-masing. Sekolahnya sudah kami training bagaimana cara mengikuti aplikasi ini, mendaftarkan, kalau ada trouble bagaimana, lebih ke teknis sudah disampaikan,” ungkap Dodik kepada Malang Posco Media.

Sebagaimana diketahui, pendaftaran PPDB ini memang dilakukan secara daring melalui website ppdbkotamalang.id. Saat melakukan pendaftaran, para pendaftar sebenarnya hanya perlu membuat akun dan tinggal memasukkan data kependudukan yang tidak terlalu banyak. Selanjutnya tinggal  mengikuti alur yang disediakan. Akan tetapi, meski sudah tidak banyak menginput data, memang bukan tidak mungkin akan ada yang kebingungan karena tidak terbiasa dan gaptek.

“Selain di sekolah-sekolah, kami juga buka posko di kantor (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) sini dan di MPP (Mal Pelayanan Publik, red),” tambah Dodik.

Selain masalah gaptek, yang menjadi kerawanan lain adalah soal teknis lainnya. Yakni misalnya server lemot seperti pada tahun-tahun lalu. Namun demikian, Dodik yakin pada tahun ini tidak akan terjadi gangguan.

Sebab, pihaknya sudah melakukan sejumlah penyempurnaan dan telah menggandeng pihak ketiga. Yakni bersama sebuah server kolaborasi bernama SIMAK Bandung.

“Ini sudah kami antisipasi jauh hari. Ini sudah tahun keempat, mulai dari 2021 itu kan relatif aman terus dan tidak ada masalah. ‘Wis nggak usum’ (sudah tidak zaman) server error. Jadi kalau server sudah aman dan sebenarnya tidak ada masalah,” yakin Dodik.

Selain masalah teknis, saat pendaftaran jalur afirmasi nanti, bisa saja ada orang tua yang mempertanyakan kategori  masyarakat kurang mampu yang ada di jalur afirmasi. Maka dari itu, di tahun ini pihaknya sudah membuat sebuah inovasi, yakni mengintegrasikan dengan database miliki Bappeda Kota Malang untuk memperoleh data keluarga pra sejahtera.

Jika pada tahun kemarin pendaftar masih harus secara manual meng-upload persyaratan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Indonesia Pintar (PIP) Program Keluarga Harapan (PKH), dan sejenisnya, tahun ini sudah tidak demikian lagi.

“Sekarang langsung melewati PDKT Sam (pdktsam.malangkota.go.id), database milik Bappeda, itu bisa dicek apakah termasuk kategori tidak mampu atau tidak. Atau bisa di cekbansos.kemensos.go.id. Kalau memang tidak mampu, ya bisa mendaftar,” tegas Dodik

“Jadi sudah tidak pakai surat keterangan (tidak mampu) pun tidak apa-apa, bisa langsung dicek. Mereka yang masuk data itu bisa masuk dari jalur afirmasi,” sambung dia.

Sementara untuk jalur zonasi, Dodik memahami masih banyak masyarakat yang inginnya mendaftarkan anaknya ke sekolah favorit atau sekolah dengan peminat tertinggi. Namun Dodik menyebut, justru karena itulah, calon peserta didik justru sering tidak diterima.  Sebab, sekolah menerima calon peserta didik yang paling terdekat. Terkait hal ini, pihaknya pun tidak henti melakukan sosialisasi.

“Orang tua mestinya sadar diri. Maksudnya mencari sekolah itu yang ada di sekitar rumahnya saja. Insya Allah kalau caranya seperti itu, karena zonasi diperhitungkan jarak, maka kemungkinan besar diterima. Jangan pilih sekolah yang banyak diminati, padahal rumahnya jauh. Jangan hanya gengsi, tolong disesuaikan dengan kondisi atau lokasi,” tutur dia.

Terlepas dari itu, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat secara terpisah berpesan kepada masyarakat agar memahami dengan baik ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan. Ia mengaku, pihaknya sudah berupaya untuk memudahkan masyarakat mendapatkan akses pendidikan yang terbaik. “Persiapkan semua ketentuan sudah disosialisasikan. Apabila ada yang belum tahu, bisa menghubungi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau sekolah. Saya lihat aksesnya sudah mudah kok. Persiapkan saja,” tandas Wahyu. (ian/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img