MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kegembiraan Natal benar-benar terasa di Kota Malang. Seperti yang ada di Gereja Katedral Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel, Jalan Besar Ijen, Kota Malang, ratusan jemaat yang hadir pada misa Natal Rabu (25/12) kemarin diselimuti dengan penuh sukacita.
Ini tidak lepas dari adanya drama tentang kelahiran Tuhan Yesus yang penuh dengan lika-liku perjuangan. Menariknya, drama ini dibawakan dengan oleh anak-anak usia empat hingga 14 tahun yang tergabung dalam Rasul Cilik dan Serikat Kepausan Anak/Remaja Misioner (Sekami).
“Dramanya ini menceritakan tentang kelahiran Tuhan. Kurang lebih sama dengan bacaan Injil yang dibacakan Romo, tetapi kami tampilkan dalam bentuk drama. Kami ingin ada sesuatu yang baru, supaya tidak monoton. Jadi kami tampilkan drama anak-anak yang ini latihannya juga cuma 5 kali, langsung bareng-bareng,” jelas Pendamping Rasul Cilik, Monica Adventina Deby Setiadi.
Deby, sapaannya menjelaskan, pihaknya sengaja menyajikan drama yang dibawakan oleh anak anak, bukan dibawakan remaja atau orang dewasa. Sebab, selain drama orang dewasa sudah relatif biasa, dengan diperankan oleh anak-anak, jemaat bisa terhibur dan pesan tetap bisa tersampaikan. Total ada 24 anak yang berperan dalam drama tersebut.
“Anak-anak pasti ada kemungkinan terjadi hal-hal lucu yang tiba-tiba. Contohnya seperti tadi pemeran dombanya itu gerak-gerak lucu, kemudian gembalanya menari, itu idenya anak-anak sendiri. Jadi kami hanya menyiapkan naskah, mereka secara inisiatif menambahkan gerakan sendiri,” sebut Deby mencontohkan.
Deby menyebut, tiap Natal selalu ada yang berbeda. Ia memastikan, Natal tahun depan juga bakal disajikan penampilan lain yang tidak kalah menarik. Terlepas dari itu, dengan adanya drama yang dibawakan oleh puluhan anak ini, diharapkan bisa membawa sukacita Natal kepada seluruh jemaat.
“Dengan kelahiran bayi Yesus ini, semua elemen makhluk hidup, bahkan sampai domba itu senang dengan kelahiran Tuhan,” harapnya.
Sementara itu, Panitia Natal Gereja Katedral Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel, Heribertus Heru menyampaikan drama natal yang dibawakan oleh anak anak itu baru kali ini dibawakan dan memang tidak ada di tahun tahun sebelumnya. Praktis, adanya drama ini membawa suasana yang berbeda dan mengesankan bagi para jemaat.
“Setelah Misa, anak anak geser ke gedung Widya Bakti untuk mengikuti perayaan natal anak-anak. Ya diisi dengan hiburan-hiburan beragam,” tambah Heru.
Untuk ibadah misa Natal di Gereja Katedral Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel, Heru menyampaikan pihaknya telah membagi waktu pelaksanaannya menjadi lima kali. Yakni pada pukul 05.30, lalu pukul 07.30, pukul 10.00, pukul 16.30 dan pukul 18.30.
Rangkaian ibadah misa Natal sendiri telah dimulai sejak Selasa (24/12). Menurut Heru, antusiasme jemaat ini begitu luar biasa karena dihadiri sampai ribuan jemaat. Bahkan saat misa Selasa (24/12) kemarin, meski hujan deras, jemaat tetap hadir dan diperkirakan berdasarkan hitungan panitia mencapai 2.500 jemaat.
“Kalau yang hari ini tadi (kemarin, red) kisaran sekitar 1.000 jemaat. Karena kapasitas kami di dalam ini terbatas, sekitar 700 orang dan ada beberapa kursi tambahan yang disiapkan oleh panitia yang hadir di samping tadi,” pungkas Heru. (ian/aim)