spot_img
Saturday, April 20, 2024
spot_img

Sukses Amankan Emas dan Perak Biliar

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Hari kedua pertandingan biliar dalam Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIII 2022 Rabu (23/11) kemarin, berlangsung seru.  Kontingen Jawa Timur berhasil meraih medali emas di kategori ganda Bola 9 dan medali perak di kategori perorangan untuk nomor Bola 8.

Untuk medali emas dipersembahkan oleh pasangan Dhany Dharmawan dan Mustaqim yang sukses menekuk pasangan Sumatera Utara Conradan dan Asril T dengan skor telak 4-0. Dhany mengaku laga final itu berhasil ia lalui dengan lancar

“Justru saya bilang yang lawan terberat Jawa Barat, Kalimantan Selatan dan Lampung, saya berpikir akan bertemu dengan salah satu diantara tiga itu. Ternyata malah diluar ketiga itu dan ternyata Alhamdulillah tidak ada kesulitan,” terang Dhany kepada Malang Posco Media.

Namun begitu, Dhany tidak mau jumawa dan menyebut capaian ini justru karena doa dan kehendak Tuhan. Ia bersyukur dirinya bisa menang di nomor Bola 9 yang dikenal paling bergengsi tinggi.

“Meski diatas kertas saya diatas, tapi kemenangan ini karena Gusti Allah. Insya Allah laga besok tetap semangat dan sangat optimis,” ungkapnya.

Dalam cabor biliar ini, ia berharap bisa mempertahankan gelar juara umum yang selama ini selalu diraih oleh Jawa Timur. Saat Porwanas XIII ia ditarget sebanyak dua emas. Untuk cabor biliar ini menyisakan laga terakhir di nomor Bola 10 perorangan pada Kamis (24/11) hari ini.

“Targetnya dua emas, tapi dari kita sendiri bukannya terlalu ambisius atau bagaimana, tapi kita berusaha target bisa tiga emas malahan,” tandasnya.

Sementara Atlet Biliar Provinsi Jawa Timur Wetly Hali harus mengakui kemenangan lawan Hari Santoso dari Provinsi Bali ini mengaku permainan biliar di Porwanas XIII sudah jauh berbeda dari Porwanas selama ini. Banyak atlet muda yang secara fisik punya ketahanan lebih prima. Dalam partai final, ia kalah tipis dengan skor 4-3.

“Perjalanan tidak seperti yang kami bayangkan pada tahun 2012 dan 2016. Jawa Timur ini kita memang juara bertahan, tapi sekarang ini persaingan luar biasa,” ungkap Wetly setelah menerima medali perak.

Menurut Wetly, banyak faktor yang menyebabkan laga final kemarin tidak sesuai dengan harapannya. Tentunya adalah faktor mental dan fisik.

“Permainan ini kan dibutuhkan mental. Bagus bagaimanapun kalau kita sudah goyah, pukulan pasti berubah. ‘Nervousnya’ itu memang. Tapi Alhamdulillah dengan kemampuan terakhir, karena dari siang sampai malam, kami bisa dapat (medali perak),” pungkas wartawan Kanal Satu ini. (ian/aim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img