.
Wednesday, December 11, 2024

Sukses Bisnis dan Prestasi, Banjir Order Luar Negeri

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Imam Syafi’i Tekuni Hobi Aeromodeling

Membanggakan! Itulah kata yang tepat untuk disematkan kepada Imam Syafi’i. Warga Kota Batu ini mempu menyalurkan hobinya untuk berbisnis. Tidak hanya itu saja, lewat hobi yang ia tekuni, dia mampu mempersembahkan prestasi cemerlang lewat bidang olahraga aeromodeling yang ia tekuni.

Diceritakan Imam, bahwa dari hobi olahraga aeromodeling yang ia geluti sejak tahun 2009. Hingga saat ini ia masih aktif bermain, memproduksi (bisnis.red) dan mengedukasi masyarakat melalui sosial media tentang kerajinan aeromodeling.

Menariknya lagi, pilihan dirinya menggeluti hobi olahraga aeromodeling menjadi bisnis tersebut setelah Ia berani memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai hotelier di Timur Tengah.

“Saya mengawali hobi aeromodelling tahun 2009. Saya kepincut dengan permainan ini karena keilmuannya dan minimnya orang yang tertarik di aeromodelling,” cerita Imam kepada Malang Posco Media.

Seiring berjalannya waktu, pesawat dari bahan dasar kayu balsa tersebut mulai Ia pasarkan dan banyak peminat. Tepatnya Ia menjual produk tersebut melalui grup Facebook pada tahun 2015.

Selama menggeluti hobi tersebut, Imam telah membuat lebih dari seribu unit pesawat dengan 300-an jenis. Dengan rata-rata per bulan Ia membuat 60 – 90 pesawat. Tergantung pemesanan.

Untuk membuat kit miniatur pesawat itu, Imam hanya butuh 40 menit sampai 2 jam. Tergantung dengan model pesawat yang dipesan. Sedangkan untuk membuat RTF (siap terbang.red) membutuhkan 1 hari hingga pernah 12 hari penuh.

“Beberapa pesanan datang tidak hanya dari dalam negeri. Tapi juga luar negeri. Untuk dalam negeri ada Museum Angkut, Saka Dirgantara Nasional dan Umum. Sedangkan pemesanan dari luar negeri seperti Serbia, Mesir, USA, Saudi Arabia, Jepang, China, Portugal,” ungkap Imam.

Tidak hanya pesan produk saja. Bahkan beberapa pesanan seperti dari Polandia, Ia diminta untuk endors sekaligus mereview produk mereka dari sebuah perusahaan manufaktur, pesawat bertenaga roket motor.

Kemudian Spanyol memesan pesawat Cessna Bird Dog L-19. Ada juga dari Brazil yang minta dibuatkan video pembuatan pesawat Fourteen Bis.

“Untuk harga cukup terjangkau. Saya menjual aeromodelling mulai Rp 30 ribu sampai Rp 97 ribu untuk jenis standart. Sedangkan best sale mencapai Rp 2,8 juta,” bebernya laki-laki yang juga pernah menyabet medali Perak Kejurka Nasional Rubber Powered 2019 Lanud Sulaeman Bandung ini.

Tidak berhenti dengan hanya memproduksi aeromodelling, Imam ingin hobi tersebut bisa dimainkan semua kalangan masyarakat. Salah satu cara yang dilakukan agar masyarakat tertarik dengan menjadi seorang Youtuber.

“Karena ingin masyarakat umum mengenal dan bermain aeromodelling saya memberikan edukasi ke mereka lewat channel Youtube ‘Hobi Cerdas’. Lewat channel ini saya mengulas seputar hobi aeromodelling,” katanya.

Lewat Youtube tersebut, Ia juga tidak pernah menyangka jika mendapat tawaran endorse dari luar negeri. Tawaran tersebut datang karena keaktifannya membuat konten edukatif seputar aeromodelling.

Lebih jauh lagi, Imam yang berangkat dari hobi bermain dan memproduksi kerajinan aeromodeling juga mampu mempersembahkan medali emas dalam Kejurnas Aeromodelling dan drone 2023 di Bandung pada 10-19 Juli.

Tentunya hal tersebut menjadi sangat luar biasa. Pasalnya segala daya dan upaya yang diperjuangkan oleh warga Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu agar aeromodeling bisa masuk dalam eksibisi di PON 2024.

Terbukti dari segala upaya yang dilakukan, Imam bisa meraih medali emas setelah bersaing dengan lebih dari 18 Provinsi untuk semua kategori aeromodelling dan drone di Bandung tahun lalu. Ia berhasil meraih emas setelah mampu terbang dengan durasi terbaik.

Dalam pelaksanaan Kejurnas, Imam berhasil meraih emas kategori Rubber Power P30 Outdoor Aeromodelling di Bandung. Dimana untuk penilaian dalam pertandingan tersebut adalah pesawat yang mampu terbang dengan durasi terlama. Total ada 5 flight dengan diambil 3 durasi terbaik dalam setiap pertandingan. Dengan flight maksimal di hitung 2 menit (120 detik.red).

“Lebih dari 18 Provinsi ikut serta dari semua kategori dalam lomba aeromodelling dan drone di Bandung beberapa waktu lalu. Dengan meraih medali emas, secara tidak langsung saya lolos dalam babak kualifikasi PON XXI/2024 Aceh-Sumut 2024 ini,” ujar laki-laki kelahiran 1973 ini.

Namun sangat disayangkan karena dirinya gagal tampil di PON XXI/2024 Aceh-Sumut 2024. Pasalnya aeromodelling tidak jadi dilombakan di PON karena banyak provinsi yang tidak mengirimkan atletnya. Berkat prestasi tersebut Tahun 2024 kemarin ia ditunjuk pelatih FASI Aeromodelling untuk Kejurda Jatim di Pasuruan dan membawa perak U13. (eri/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img