MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bedah Buku dan Diklat Jurnalistik MA Almaarif Singosari yang digelar Sabtu (19/11), menuai sukses besar. Itu dibuktikan dengan semakin banyaknya peserta baru yang mendaftar di lokasi acara. Meskipun diguyur hujan sejak subuh, tidak menyurutkan semangat para peserta untuk hadir dan mengikuti acara hingga akhir.
Kepala MA Almaarif Singosari Abdul Kadir M.H dalam sambutannya menjelaskan, acara bedah buku dan workshop jurnalistik ini sebagai bentuk penguatan literasi dari berbagai sisi. Dengan begitu akan mampu menjawab perubahan – perubahan di masa depan.
“Siapa yang bisa menguasai informasi akan menguasai segala sisi kepentingan. Ini dibuktikan dengan banyaknya aplikasi online yang memudahkan kita. Itu berkat literasi – literasi yang bisa membaca peluang masa depan,” terang Abdul Kadir.
Ia juga menambahkan, dengan adanya workshop kepenulisan ini akan mampu memunculkan ide-ide segar. Terutama para siswa yang sudah mengikuti acara ini. Mereka bisa membaca peluang untuk mengisi ruang – ruang kosong di ruang publik. “Sehingga karya maupun tulisannya akan menjadi sebuah teori – teori yang bisa bermanfaat,” katanya.
Materi jurnalistik pertama disampaikan oleh Pemred Malang Posco Media Abdul Halim. Di hadapan 60 peserta, Halim menyampaikan materi dengan gaya santai dan humor. Sebelum memasuki isi materi, mereka diajak terlebih dahulu mengenal dunia jurnalistik.
Dengan gaya humor, ia mampu membuat semangat para peserta untuk lebih tahu tentang jurnalistik. Menurutnya dunia jurnalistik itu bukan ilmu hafalan, jurnalistik adalah ilmu yang harus terus dipelajari.
“Ilmu jurnalistik berbeda dengan ilmu mata pelajaran yang sudah mempunyai rumus pasti. Ilmu jurnalistik harus tetap diasah agar menjadi penulis yang hebat,” terang Abdul Halim.
Setelah mengenal dunia jurnalistik, para peserta diajak membuat lead berita sebagai bentuk penerapan materi. Dan dikoreksi langsung oleh Abdul Halim sebagai pemateri.
Untuk mendukung materi jurnalistik, selanjutnya para peserta mendapat materi dari Redaktur Foto Malang Posco Media M. Firman yang menjelaskan tentang foto jurnalistik dan teknik pemotretan. Menurutnya, fotografi jurnalistik berfokus pada story telling atau menyampaikan sebuah cerita dari hasil foto yang diambil.
“Foto untuk jurnalistik harus juga memiliki teks atau keterangan foto pelengkap. Dengan begitu, ada kombinasi gambar dan tulisan yang memiliki bobot penting serta mampu menarik perhatian pembaca,” ucap Firman.
Sebagai apresiasi tiga tulisan terbaik peserta akan dimuat di koran dan website Malang Posco Media. Pelatihan tersebut juga diikuti oleh beberapa sekolah SMA/MA se Malang Raya, diantaranya SMK Terpadu Al-Ishlahiyah, MA Darun Najah Karangploso, SMK Penerebangan Angkasa dan banyak lagi. (hud/imm)