spot_img
Friday, October 18, 2024
spot_img

Sukses Malang 108 Rise & Shine Kayutangan Heritage; Sempat Panik, Hujan, Lighting Tidak Menyala

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dibalik kesuksesan Malang 108 Rise and Shine Kayutangan Heritage ternyata punya cerita dan pengalaman berkesan tersendiri bagi panitia pelaksananya. Betapa tidak, Malang 108 Rise and Shine menjadi event terbuka kali pertama dan terbesar setelah dua pandemi Covid-19 dan sukses menyedot antusiasme masyarakat.

“Salah satu parameter suksesnya acara kemarin itu sesuai rundownnya. Walaupun sempat tertunda sebentar karena hujan tapi acaranya bisa tetap berjalan,” kata Ketua Panitia Malang 108 Rise and Shine, Rockmad Dyan kepada Malang Posco Media, kemarin.

- Advertisement -

Kendala hujan itulah yang menjadi kenangan berharga tersendiri bagi Rockmad. Sebab semua panitia semapt dibuat panik karenanya.  Beruntung, hujan mulai reda sekitar pukul 19.00, persis sebelum acara selanjutnya yakni Voice over dan flash mob drum. Akan tetapi meski sudah reda, lampu-lampu ternyata tidak bisa langsung dinyalakan dan harus ekstra hati-hati menyalakannya di tengah jumlah massa yang begitu besar.

“Memang kita sempat ada kendala lampu atau lighting. Setelah voice over itu ada show lighting. Kan ada seratus lampu kita pasang mulai lampu klasik itu sampai JPO. Akhirnya flsh mob drum kita mulai tanpa lighting, kebetulan ada kolaborasi juga dengan fire dance dan capoeira itu tetap bisa berjalan,” sebutnya.

Meski flash mob dan fire dance bisa dilaksanakan tanpa lighting, akan tetapi tidak begitu bila diterapkan untuk acara Malang Fashion on the Street. Untuk melihat desain baju yang digunakan para super model harus dengan pencahayaan yang mumpuni. Maka pencahayaan lampu sangat dibutuhkan.

“Setelah flash mob penutup lampu dibuka acara dance masih tidak pakai lampu, saat yang mendebarkan karena setelah itu Malang Fashion on thr Street mau mulai. Terus kok persis pas mau fashion lighting langsung siap, ya sudah fashionnya langsung jalan sesuai rundown,” kenangnya.

Namun demikian, meski sempat ada kendala tidak terduga, Rockmad bersyukur event itu bisa terselenggara dengan sukses dan masyarakat terlihat sangat bergembira. Tidak berhenti disitu, dibalik pelaksanaan Malang 108 itu ternyata juga mencatatkan sejarah baru. Sebab pada malam harinya telah lahir sebuah komunitas baru berkat Malang 108.

“Tahun ini lahirlah komunitas dari teman teman multimedia, video mapping, animasi itu mereka menamakan Malang VJ Community. Di dalamnya karena kolaborasi dari teman-teman animasi, mereka mendeklarasikan adanya Malang VJ Community,” ungkap Rockmad.

Sukses besar Malang 108 ini pun kemudian membawa optimisme lebih besar untuk kembali mengadakan event serupa. Rockmad mengaku bersemangat dengan event-event selanjutnya.

“Kemaren bu Ida (Kepala Disporpar Kota Malang) sebelum acara juga sudah menyampaikan, kalau bisa dibuat rutin acara tahunan. Kalau sukses, mungkin Malang 109 tahun depan dan seterusnya bisa diagendakan tahunan seperti agenda tahunan Malang Flower Carnival,” ungkapnya.

Suksesnya ajang pertama kali di Kayutangan ini juga diharapkan bisa menjadi titik balik pelaksanaan event besar lainnya.

“Memang ini menjadi titik balik buat kebangkitan dan menjadi parameter mengadakan acara lagi. Memulai event event dengan Prokes dan lain lain. Termasuk konser-konser selain di Kayutangan,” tutupnya (ian/aim)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img