Malang Posco Media – Berawal dari hobi dan kesukaan pada buah durian, akhirnya menjadikan Sekretaris Komisi C DPRD Kota Malang Ahmad Wanedi gemar berkebun. Beberapa tahun belakangan ini, sedikit demi sedikit Wanedi terus menanam pohon durian di kebun miliknya di kawasan Karangwidoro, Dau, Kabupaten Malang.
Kebanyakan durian yang ditanam Wanedi, selain durian lokal ada juga jenis montong dan bawor. Saat ini pohon durian di kebun Wanedi sudah ada sedikitnya 30 pohon.
“Dari suka durian itulah, karena saya juga anak petani, kebetulan saya punya lahan sedikit ya kita tanami. Tidak banyak, ya hanya sekadar hobi saja. Alhamdulillah dari hobi itu kok ada sebagian yang sudah kita tanam dan itu menghasilkan,” ujar Wanedi.
Untuk saat ini, meski pohon duriannya sudah produktif, namun Wanedi memang belum menjualnya secara masif. Akan tetapi potensi ekonominya, diakui Wanedi memang cukup menggiurkan.
Ia mencontohkan, salah satu pohon durian jenis bawor miliknya, bisa menghasilkan tujuh buah durian. Masing masing buah durian beratnya berkisar tiga sampai empat kilogram.
“Bayangkan misalnya satu kilogram dihargai Rp 200 ribu saja, itu sudah berapa. Artinya itu yang saya sekadar asal asalan dan ilmu terbatas saja, apalagi kalau itu dikelola dengan bagus,” tukasnya.
Memang Wanedi sendiri tidak setiap hari bisa mengurusi kebunnya. Ia berkebun ketika akhir pekan, hari libur atau ketika mempunyai waktu luang. Sementara kebun durian miliknya dibantu pengelolaannya oleh penjaga kebun kepercayaannya. “Suka duka pasti ada, jadi setiap tanaman ada hama. Tapi yakinlah setiap hama ada obatnya. Sakitnya kita, pasti ada obatnya. Itulah gunanya ilmu. Sukanya, durian bisa kita konsumsi sendiri,” tuturnya.
Ke depan, Wanedi menginginkan kebunnya bisa menjadi kawasan agrowisata dan edukasi. Sebab, dengan pasar yang begitu potensial, ia yakin agrowisata durian bisa diminati masyarakat. Tentunya harus dengan dibantu oleh pemerintah setempat.
Terutama untuk pembenahan infrastruktur, tentu menjadi bagian dari pemerintah. Sementara untuk pengelolaan bisa berkolaborasi dengan masyarakat sekitar. “Kalau nanti bersama, istilahnya gotong royong dan maju bersama. Masyarakat maju, petani maju. Kita membayangkan nanti kawasan itu jadi kawasan agrowisata dengan spesifikasi buah durian,” harap Wanedi.
Apalagi, lanjut Wanedi, buah durian bisa diolah menjadi beragam macam sajian atau jajanan. Entah jadi minuman, es krim, roti hingga permen durian. Dengan dukungan alam yang subur dan SDM yang terus dikuatkan, Wanedi yakin kedepan agrowisata durian bisa bermanfaat bagi masyarakat. Nantinya agrowisata durian diharapkan Wanedi juga menjadi kawasan pendidikan dan pelatihan.
“Kita istilahnya hanya kemurahan dari Allah karena telah memberikan itu saja. Tapi ikhtiar untuk menjadi yang terbaik harus tetap ada,” tutupnya. (ian/aim)