MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Pengentasan kemiskinan tidak bisa hanya diperangi oleh Pemkot Batu sendiri. Namun harus didukung oleh Pemerintah Desa. Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Desa Tulungrejo mendukung penuh program tersebut dengan membangun rumah petak Keluarga Miskin (Gakin) bagi keluarga pra sejahtera dan warga dalam kondisi kedaruratan di Dusun Gondang.
“Untuk mensukseskan program pengentasan kemiskinan Wali Kota dan Wawali Batu, Pemdes Tulungrejo ikut andil dengan membangun lima unit rumah petak Gakin bagi keluarga pra sejahtera dan warga dalam kondisi kedaruratan di Dusun Gondang,” ujar Kades Tulungrejo, Suliono kepada Malang Posco Media, Kamis (24/7) kemarin.
Dalam pelaksanaannya, pembangunan sudah rumah petak telah mencapai 90 persen dan ditargetkan selesai tahun ini. Rumah tersebut memiliki luas kurang lebih 4×6 meter persegi, dengan lantai keramik, 1 kamar, 1 kamar mandi, hingga ruang tamu.
“Kelima rumah tersebut dibangun di atas tanah kas desa dengan anggaran sekitar Rp 200 juta, atau sekitar Rp 40 juta per unit. Rumah diperuntukkan bagi warga yang belum memiliki rumah pribadi dan selama ini hanya tinggal berpindah-pindah atau menyewa tempat tinggal seadanya,” bebernya.
Nantinya rumah tersebut akan dihuni oleh lima KK yang memenuhi kriteria. Dengan kebutuhan listrik ditanggung oleh Pendapatan Asli Desa (PADes), sedangkan akses air bersih disuplai melalui jaringan Hippam desa.
“Salah satunya rumah tersebut akan dihuni oleh buruh tani yang selama ini hidup menumpang atau berpindah-pindah. Bahkan Pemdes akan memberikan pekerjaan bagi penghuni atau penerima manfaat sehingga mereka dapat hidup layak,” imbuhnya.
Pemdes akan menyediakan lapangan pekerjaan melalui program padat karya tunai. Tujuannya dengan adanya penghasilan, warga penghuni rumah bisa menabung. Dana tabungan ini diharapkan kelak dapat menjadi modal untuk membangun rumah pribadi di masa depan.
“Yang perlu digaris bawahi, nantinya mereka tidak akan menetap selamanya. Tapi ada batasan waktu, yakni empat tahun. Selama itu mereka wajib menabung agar bisa membangun rumah sendiri,” harapnya.
Disisi lain, diungkap oleh Suliono bahwa program tersebut menjadi model intervensi berbasis desa yang tidak hanya fokus pada bantuan, tetapi juga pemberdayaan. Pemdes Tulungrejo berencana untuk menambah jumlah rumah serupa di masa mendatang jika dari hasil evaluasi mereka dapat mandiri.
Melalui program ini, Suliono menjelaskan bahwa program memiliki tiga tujuan utama. Pertama, mengurangi dan mengentaskan angka kemiskinan ekstrem. Kedua, menyediakan tempat tinggal sementara bagi keluarga fakir miskin sebelum memiliki rumah sendiri. “Dan ketiga menyediakan hunian darurat bagi warga yang terdampak bencana seperti longsor, banjir, atau kebakaran,” pungkasnya. (eri/udi)