MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Program Satu Data Indonesia (SDI) menjadi upaya Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kemenkominfo untuk menyelaraskan tata kelola data pemerintah. Tujuannya untuk menciptakan data berkualitas, mudah diakses dan dapat dibagi pakaikan antar Instansi Pusat dan Daerah.
Upaya Pemkot Batu dalam menyelaraskan data di setiap instansi masih digeber melalui program Satu Data Kota Batu (Sataku). Diskominfo memastikan akan melaunching program tersebut di 2025 mendatang. Dimana untuk saat ini progresnya telah berjalan 15 persen.
Kepala Diskominfo Kota Batu, Onny Ardianto bahwa program Sataku nantinya akan berbasis web base dan akan merambah ke basis aplikasi apabila diperlukan.
“Hal ini merupakan salah satu upaya dari transparansi sehingga masyarakat nantinya benar-benar memiliki fungsi kontrol terhadap kinerja pemerintahan. Sehingga apabila terdapat bantuan-bantuan maka bisa tepat sasaran,” ujar Onny Selasa (23/1) kemarin kepada Malang Posco Media.
Ia menjelaskan untuk progres SDI saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan Bapelitbangda dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang juga merupakan leading sector program tersebut selain Diskominfo. Serta produsen data dari masing-masing SKPD.
“SDI memang cukup mendasar bagi kami. Karena salah satu tugas Kominfo terkait kestatistikan. Sejak tahun 2021 sudah terbentuk forum data di Kota Batu dan terus berprogres terkait pemetaan data,” bebernya.
Di tahun 2023 lalu, pihaknya telah menyusun data sektoral yang ada di SKPD. Pihaknya mencatat ada 3540 jenis data dari di masing-masing SKPD. Contohnya data sekolah rincian ada beberapa item, data tentang destinasi wisata ada beberapa item.
“Ini membutuhkan waktu cukup lama, pasalnya dalam menyusun kami harus memastikan data harus serupa agar tidak ada timpang tindih atau kesamaan data. Contoh di SKPD A sebutkan jenis data desa tematik dan SKPD lain menyebut desa wisata. Hal tersebut perlu dilakukan sinkronisasi,” paparnya.
“Selain itu di tahun 2023 kami telah membuat Sataku. Di tahun ini untuk melanjutkan program tersebut Pemkot Batu bekerja sama beberapa perguruan tinggi. Saat ini sudah 15 persen data sektoral dari 3540 jenis data sektoral yang masuk. Harapannya di 2024 sudah terselesaikan dan direalisasikan pada tahun 2025 Sataku bisa digunakan,” pungkasnya. (eri/jon)