MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kreatif. Lima mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang membuat meja dari limbah tutup botol minuman plastik beraneka warna. Karya mereka ini diberi nama MeLi HDPE. MeLi singkatan dari meja lipat. Sedangkan HDPE adalah High-density polyethylene. Adalah polimer termoplastik yang terbuat dari proses pemanasan minyak bumi. Kelima mahasiswa tersebut adalah Anselia Apriyanti Talo, Arivya Nahlisa, Yunike Mau Rengu, Robertus Belarminus Umbu Bolu Tagukoda dan Gizca Jenica Weru.
MeLi HDPE merupakan produk dari Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dalam menciptakan aktivitas usaha. Mereka berlatih membuat kreativitas produk usaha yang dibutuhkan masyarakat (pasar). Melalui program ini mahasiswa memiliki kesempatan luas untuk meningkatkan kompetensinya dalam berkreasi, dan berinovasi menciptakan produk baru. Juga untuk meningkatkan wawasan dan pengalamannya dalam berwirausaha.
“Kami memilih kewirausahaan karena produk yang akan kami buat memiliki peluang untuk dipasarkan. Selain itu, di sini (PKM) kami dapat mengembangkan skill mahasiswa teknik dalam berwirausaha,” ujar Anselia Apriyanti Talo, Ketua Tim PKM-K ITN Malang 2022 kepada Malang Posco Media, Senin (5/9).
Tim PKM-K ITN Malang memanfaatkan limbah plastik dari tutup botol air minum, atau air mineral sesuai judul PKM-K mereka ‘Teknik Pelelehan dan Pencetakan untuk Mendaur Ulang Limbah Plastik Menjadi Meja Lipat yang Hemat Ruang’.
“Awal perencanaan bahan yang kami digunakan sebenarnya dari botol plastik. Tetapi dalam proses pembuatanya hasilnya tidak sesuai. Hasil pelelehan botol plastik hasil cetaknya tidak bagus, dan warnanya jadi gelap. Jadi, kami akhirnya hanya memakai tutup botolnya saja,” imbuh Anselia.
Sebagai mahasiswa teknik lingkungan mereka berusaha mengimplementasikan keilmuan yang didapat dari perkuliahan. Dengan membuat terobosan mengolah sampah menjadi barang yang berguna. Sehingga, upaya tersebut bisa ikut mengurangi sampah plastik yang kian menumpuk.
Cara yang digunakan untuk membuat meja lipat inipun tergolong sederhana. Pertama, limbah tutup botol bekas dibersihkan dengan jalan dicuci, kemudian dikeringkan dengan bantuan sinar matahari. Setelah kering disesuaikan warnanya baru dipotong-potong menjadi serpihan kecil.
Serpihan atau cacahan tersebut dimasukkan ke dalam mesin pelebur plastik/oven. Lelehan plastik hasil peleburan dimasukkan ke dalam cetakan. Setelah adonan kering di bawah sinar matahari, lalu diukur dan dipotong sesuai sketsa yang sudah dibuat sebelumnya. Ada yang berbentuk persegi, lingkaran, dan segi panjang.
Meja Lipat tersebut bisa digunakan sebagai meja belajar, meja teras, dan lain sebagainya. Meskipun terlihat mudah dalam pembuatan ternyata tim PKM-K ITN Malang sempat juga terkendala dalam hal peralatan yang kurang memadai. Sehingga sedikit menghambat proses pembuatan produk. (imm/bua)