.
Friday, December 13, 2024

Sumbang Medali Emas dan Perak OSN 2023

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Prestasi siswa MTs Negeri 1 Kota Malang tidak hanya gemilang di kompetisi yang digelar Kementerian Agama, tetapi juga di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Seperti di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN). Tahun ini tiga siswa membawa medali dari ajang ini. Mereka adalah Daffa Atha Arkana, peraih Medali Emas Bidang Matematika, Khaizuran Adam Dhiyaulhaq peraih Medali Perak Bidang IPA dan Ahmad Kautsar Al Ramadhani peraih medali Perak Bidang IPA.

Ditemui Malang Posco Media, Daffa Atha Arkana terlihat senang. Dia bangga telah mempersembahkan medali emas untuk madrasah yang dicintainya. Sekaligus menegaskan kepada publik bahwa MTs Negeri 1 Kota Malang langganan juara OSN.

“Tentu saja senang, ini berkat bimbingan guru, dukungan dan doa orang tua serta support teman-teman kami,” katanya.

OSN merupakan salah satu kompetisi sains paling bergengsi di Tanah Air. Tidak mudah meraih medali di ajang ini. Harus melalui tahapan seleksi yang ketat. Mulai tingkat kota, provinsi hingga nasional.

OSN tahun ini masih digelar secara daring. Dengan menggunakan platform zoom. Para peserta mengerjakan soal di sekolah atau madrasah masing-masing.

Meskipun secara daring pengawasan tetap ketat. Setiap peserta diawasi dengan dua kamera. Dalam suatu ruangan yang tidak boleh ada orang lain, selain peserta dan guru pendamping.

“OSN tingkat nasional dilaksanakan dua hari. Hari pertama ada lima soal uraian yang harus dikerjakan selama 2,5 jam. Demikian di hari kedua,” ujar Daffa.

Ahmad Kautsar Al Ramadhani menambahkan, di bidang IPA soal yang diberikan lebih variatif. Ada soal observasi. Namun melihat dari materi di YouTube lalu peserta melakukan analisis. “Di IPA ada empat soal, fisika dan biologi ,” katanya.

Adapun Khaizuran Adam Dhiyaulhaq juga siswa peraih medali perak Bidang IPA. Di sisi lain perasaan bangganya menyumbangkan medali untuk MTs Negeri 1, Kota Malang dan Provinsi Jawa Timur, dia juga senang menjadi siswa olimpiade. 

“Kami anak-anak olim mendapat pembinaan intensif. Terutama menjelang lomba. Setiap hari mulai pagi sampai siang difasilitasi dan dibimbing,” ucapnya. (sir/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img