MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Pelestarian dan pengelolaan sumber mata air sepanjang Sungai Metro di Kabupaten Malang butuh langkah konservasi. Hal ini dibutuhkan untuk menjamin ketersediaan air bersih di lingkungan masyarakat yang mudah untuk dijangkau. Termasuk menjaga lingkungan di sekitarnya.
Hal tersebut disampaikan Ketua Komunitas Lingkungan Kalilu, Pakisaji, Sugeng Widodo. Ia menyebut, baru ada sejumlah titik mata air yang tersentuh upaya konservasi di Kabupaten Malang, utamanya Sungai Metro. Beberapa lokasi lain diyakini masih banyak yang tidak terjaga hingga debit airnya menurun.
“Setidaknya di Kali Metro ada tiga titik sumber mata air yang dirawat dan dikelola, di Desa Jatisari, dan Desa Pakisaji. Kalau di Kecamatan Pakisaji hanya ada di Kali Metro saja. Sedangkan titik lain sepanjang sungai masih banyak,” kata Sugeng saat dikonfirmasi, kemarin.
Menurut penelitiannya, sumber mata air di Jatisari dan Pakisaji sudah ada sejak lama. Hanya saja kurang perhatian. Pihaknya melakukan bersama warga melakukan pembangunan tandon air agar bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih warga. “Karena selama ini air yang keluar dari mata air itu terbuang ke Sungai Metro,” katanya.
Beberapa kegiatan rutin seperti pembersihan sampah area sungai dan sumber mata air terus dilakukan berkala. Selain itu, penguatan daya serap lingkungan dengan penanaman pohon kuga turut membantu menjaga mata air tetap mengalir.
Disebutkan Sugeng, di sekitar mata air ditanam bibit pohon ficus, dengan harapan debit air sumber agar tetap terjaga. “Yang diharapkan debit air bisa lebih besar dan bisa bermanfaat bagi masyarakat,” tambah dia.
Dari beberapa pengembangan, lokasi konservasi juga dimanfaatkan untuk edukasi sungai kepada beberapa lembaga pendidikan yang berkunjung. Sugeng beranggapan, hal ini sekaligus mengenalkan dan meningkatkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap lingkungan.
“Dengan ikut menikmati manfaat mata air yang ada di kawasan ini, masyarakat juga ikut merasa memiliki tanggung jawab atas kelestarian mata air tersebut,” terangnya. Dikatakan, selama ini masyarakat sekitar menggunakan air bersih dari Hipam. “Targetnya, air sumber akan disalurkan ke masyarakat. Saat ini butuh sinergi seluruh elemen untuk melaksanakan konservasi,” tegas Sugeng. (tyo/mar)