MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Teks Sumpah Pemuda dibaca dengan lantang oleh siswa-siswi SD Islam Sabilillah Malang 2, Senin (28/10) kemarin. Dibaca secara estafet atau bergantian. Namun tetap memaknai setiap butir dari ikrar bersejarah tersebut.
Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda, SD Islam Sabilillah Malang 2 menggelar perlombaan. Salah satunya, lomba Ikrar Sumpah Pemuda Estafet. Setiap kelas mengirimkan timnya.
“Dalam satu tim ada tiga siswa dalam lomba ini. Setiap siswa membaca satu nomor dalam ikrar sumpah pemuda,” ujar Ketua Panitia, Novia Dewi Arsha, S.Pd. kepada Malang Posco Media.
Selain itu ada lomba baca puisi. Satu kelas mengirimkan dua tim, tiap tim ada empat siswa. Lomba ini pun dilaksanakan secara estafet. Satu siswa ada yang membaca dua sampai tiga bait puisi, lalu dilanjutkan yang lain. Lomba secara estafet bertujuan supaya setiap siswa terlibat dalam lomba. Semua siswa punya peran masing-masing.
“Kami menginginkan semua anak aktif. Tidak ada yang hanya menonton. Semua ikut lomba,” ujar Novia.
Selain lomba Baca Sumpah Pemuda dan Baca Puisi Estafet, SD Islam Sabilillah Malang 2 juga menggelar lomba pidato dan lagu daerah. Semua terlaksana dengan sukses dan meriah. Para siswa dan orang tua menyemarakkan peringatan Sumpah Pemuda ini dengan antusias.
“Penilaian dari lomba-lomba ini meliputi kreativitas, artikulasi, intonasi dan kekompakan,” terang Novia.
Dia menjelaskan, tujuan besar dari peringatan Sumpah Pemuda di SD Islam Sabilillah Malang 2 menguatkan daya literasi siswa. Pendidikan dan pengajaran di momentum ini untuk menumbuhkan kecintaan mereka kepada Bahasa Indonesia.
Lebih luas lagi Cinta Tanah Air. Karenanya dalam kegiatan ini, seluruh siswa, guru dan orang tua mengenakan pakaian adat daerah.
“Anak-anak kami adalah generasi bangsa, mereka harus cinta budaya Tanah Air. Dan juga cinta Bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala SD Islam Sabilillah Malang 2 Muhammad Isnin H, S.Pd menanamkan pada anak didiknya empat poin penting. Yakni, menjadi generasi yang tangguh. Generasi yang berani dan tidak cengeng. “Bukan generasi yang mudah mengeluh,” katanya.
Kedua, mengukir prestasi. Sumpah pemuda menjadi ajang untuk semangat belajar dan meraih prestasi gemilang. “Karenanya kami menggelar perlombaan untuk memotivasi anak-anak,” tambahnya.
Ketiga, cinta Tanah Air. Poin ini merupakan bagian dari implementasi program Sabilillah Penuh Cinta yang memiliki delapan muatan. Salah satunya Cinta Bangsa dan Negara. Dan keempat, memahami keberagaman. Pakai adat daerah yang dikenakan di Sumpah Pemuda ini menjadi simbol Kebhinekaan.
SD Islam Sabilillah Malang 2, telah membuka Pendaftaran Peserta Peserta Didik Baru Tahuan Ajaran 2025-2026. Informasi PPDB ini dapat diakses secara online di https://ppdb.sekolahsabilillah.sch.id/. (imm/adv/aim)