MALANG POSCO MEDIA– Kecendrungan pemilih dan elektabilitas calon Pilkada Kota Malang mulai tampak. Itu berdasarkan hasil survei dua lembaga survei. Yakni LSI Strategi dan Lembaga Survei terUKUR. (baca grafis)
Hasil survei itu mendapat tanggapan pengamat Politik dari FISIP UMM Zen Amirudin. Ia mengatakan, terkait dengan hasil survei yang dirilis oleh LSI Strategi, Lembaga Survei TerUKUR ataupun lainnnya, patut diapreasi secara positif. Yang harus dipahami adalah bahwa survei memotret perilaku pemilih, sehingga hasil survei yang dirilis bisa berbeda-beda.
“Jajak pendapat atau survei, sekali lagi hakekatnya merupakan potret perilaku pemilih sebelum pemilihan yang sah menurut KPU dilakukan. Kendati dengan rilis tersebut, terjadi dua hal kemungkinan, pertama Bandeagon Effect; yakni pemilih akan memilih calon yang akan menang,” sebut Zen.
“Yang kedua; Underdog Effect, yakni fenomena dimana pemilih akan memilih pilihannya yang dirasa akan kalah. Implikasi kedua strategi tersebut tentu akan dapat memengaruhi psikologi politik pemilih untuk dapat memingkatkan partisipasi politik, khususunya di Pilkada Kota Malang 2024,” sambungnya.
Menurut Zen, masih ada swing voters yang bisa direbut oleh tiap paslon. Ia memprediksi, swing voters banyak didominasi pemilih pemula. Ini biasanya karena kurangnya literasi politik tentang Pilkada.
“Tugas dari para kontestan inilah yang semestinya ‘masuk’ pada aras milenial dengan segala karakteristiknya. Desain kampanye yang konvensional kadang tidak menjadikan mereka peduli, tapi malah justru apatis,” bebernya.
Disampaikan Zen, dalam waktu dekat masih ada momen debat ketiga, sebagai preferensi akhir bagi pemilih rasional. Menurut Zen, debat itu tentu sangat berpengaruh bagi para kontestan untuk dapat benar-benar meyakinkan visi misi mereka. Para paslon tidak saja berdebat dalam konteks tanya jawab visi misi, tapi juga mempertaruhkan performance. Yakni soal etika hingga adab.
“Pinter dan cerdas saja tidak cukup, melainkan kesopanan dalam berkomunikasi, juga penting. Pilkada dimanapun selalu dinamis, tapi saya yakin Pilkada di Kota Malang akan berlangsung damai dan kondusif. Hal tersebut bisa kita lihat dari proses kampanye hingga debat beberapa waktu lalu, yang mempertontonkan kedewasaan ‘Kera Ngalam’,” tutur dia
Sementara itu dari hasil survei LSI Strategi, elektabilitas Paslon ABADI mencapai 42,3 persen. Kemudian Paslon Wali meraih 24,9 persen dan Paslon HC-Ganis sebesar 9,5 persen. Periode survei dilakukan pada 6 November hingga 12 November 2024, dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling. Populasinya seluruh warga negara Indonesia di Kota Malang berusia 17 tahun keatas dan menyasar sample sebanyak 800 responden.
Sedangkan metode pengambilan data menggunakan wawancara tatap muka dan margin of error sebesar 3,5 persen.
Sementara dari Lembaga Survei TerUKUR, elektabilitas Paslon ABADI sebesar 36,5 persen, disusul Paslon Wali sebesar 34,7 persen serta HC-Ganis Rumpoko sebanyak 14,8 persen. Periode survei dilakukan pada 31 Oktober hingga 3 November 2024. Total ada 1.200 responden berdomisili di Kota Malang yang menjadi sasaran survei dengan metode wawancara tatap muka.
Survei ini menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan margin of error 2,82 persen.
Direktur Bidang Riset terUKUR, Khusnul Wafiq menjelaskan, alam survei ini ada sejumlah kriteria calon pemimpin yang paling disukai masyarakat (responden). Pertama merakyat. Kedua, jujur, bersih serta bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Ketiga pandai dan berwawasan luas.
Sedangkan calon pemimpin yang tidak disukai masyarakat atau responden, yakni tak pernah bersosialisasi dengan warga, tidak jujur, dan pernah terlibat kasus korupsi.
“Elektabilitas secara pasangan, HM Anton-Dimyati Ayatulloh di angka 36,5 persen. Kemudian disusul Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin di angka 34,7 persen. Urutan ketiga, Heri Cahyono-Ganis Pratiwi Rumpoko sebesar 14,8 persen,” terang Khusnul Wafiq.
Diketahui, tren elektabilitas pasangan Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin mengalami kenaikan mencapai 14,3 persen. Elektabilitas pasangan ini ada di angka 20,4 persen pada September 2024 lalu dan menjadi 34,7 persen pada November 2024.
Lalu elektabilitas pasangan Heri Cahyono-Ganis Pratiwi Rumpoko turun 7,5 persen. Yakni dari 22,3 persen (September) menjadi 14,8 persen (November 2024).
Sedangkan elektabilitas pasangan HM Anton-Dimyati Ayatulloh mengalami penurunan tajam mencapai 20,9 persen. Di bulan September, pasangan ini ada di angka 57,4 persen dan menjadi 36,5 persen di November 2024.
Sekretaris Tim Pemenangan ABADI Alim Mustofa merespon positif terhadap hasil kedua survei itu. Kendati demikian, ia belum mau banyak berkomentar dan ingin fokus untuk memenangkan Pilkada.
“Ya yang jelas, mohon doakan hingga akhir coblosan nanti prosesnya terus berjalan dengan baik dan sukses,” singkat dia. (ian/van)