Tradisi Berkesan Pamitan Jelang Akhir Jabatan Wali Kota-Wawali
MALANG POSCO MEDIA- Jelang mengakhiri tugas, Wali Kota Malang Drs H Sutiaji dan Wawali Kota Malang Ir H Sofyan Edi Jarwoko bikin tradisi berkesan. Duet pemimpin Kota Malang ini pamitan kepada para mantan Wali Kota Malang alias N1, Kamis (14/9) kemarin.
Untuk diketahui, jabatan Wali Kota Drs H Sutiaji dan Wawali
Kota Malang Ir H Sofyan Edi Jarwoko berakhir Minggu (24/9) mendatang. Mereka merupakan duet solid pemimpin Kota Malang.
Kunjungan silaturahmi sekaligus pamitan dilakukan di sejumlah mantan wali kota. Mulai dari kediaman keluarga Wali Kota Malang periode 1973-1983 Ebes Soegiyono. Mereka ditemui oleh istri almarhum Ebes Soegiyono, Egnie Rumambi.
Lalu berlanjut ke Wali Kota Malang periode 1998-2003 H Suyitno dan diakhiri kunjungan ke Wali Kota Malang 2003-2013 Peni Suparto. Sementara untuk Wali Kota Malang 2013-2018 H Moch Anton berhalangan karena belum kembali ke Malang lantaran sedang beraktivitas di luar kota.
Wali Kota Sutiaji mengaku kunjungan ke tokoh-tokoh pemimpin pendahulu itu telah direncanakan sebelumnya. Kunjungan itu dilakukan karena ia merasa bahwa mereka semua inspirator baginya.
“Sama seperti yang kami lakukan dulu, di tahun 2018 atau 2019 kami juga kunjung ke sana minta saran, masukan kepada orang tua kita. Lha hari ini kan kurang 10 hari (jelang akhir jabatan) dengan pak wawali, maka saya juga sampaikan bahwa lima tahun yang sudah kami lakukan apa saja,” jelas Sutiaji disela kunjungannya, kemarin.
Ia mengatakan rencana itu sebenarnya sudah muncul sejak tahun 2020 lalu. Namun karena pandemi Covid-19, maka baru bisa terwujud pada tahun ini. Menurut Sutiaji program pembangunan yang berjalan saat ini tentu meneruskan pembangunan sebelumnya. Apabila ada program pembangunan yang belum maksimal dan tidak sesuai dengan harapan para pendahulu, ia pun legowo untuk mengakui dan memohon maaf.
“Kami juga meminta maaf manakala dalam lima tahun ini tidak sesuai mimpi beliau, maka kami mohon maaf. Kedepan mudah- mudahan beliau diberi kesehatan dan bisa membimbing kita semua,” ucap Sutiaji.
Tidak hanya berdua, dalam kunjungan itu juga turut serta seluruh pejabat atau perangkat daerah di lingkungan Pemkot Malang. Seluruh kepala dinas hingga camat ikut serta dalam kesempatan tersebut. Mereka diajak agar bisa membiasakan silaturahmi seperti ini.
“Membiasakan menghormati orang tua yang harus dimulai dari diri kita. Beliau- beliau adalah orang tua kita, pemimpin kita. Maka ini budaya silaturahmi, menghormati menjadi keharusan kita semua,” tutur Sutiaji.
Mantan Wali Kota Malang, Suyitno menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya dikunjungi Wali Kota Sutiaji dan rombongan. Menurut dia, ini menunjukkan bahwa seluruh pejabat di pemerintahan punya kepedulian, perhatian dan juga kekompakan.
Banyak topik yang dibincangkan. Salah satunya terkait perkembangan Kota Malang. Ia berharap Kota Malang bisa terus berkembang seperti kota besar lain yang mempunyai program bagus.
“Contohnya di Surabaya, dulu itu tidak seperti sekarang ini, saat ini di sana sudah hijau. Nah kita juga harus mengikuti itu. Jangan sampai ada polusi yang tidak terkendali, kemudian ‘peredamnya’ tidak ada. Lha pepohonan hijau itu jadi peredam polusi. Itu ada manfaatnya,” tutur Suyitno.
Tidak ketinggalan juga membahas persoalan Pasar Blimbing yang dikatakan menjadi PR besar karena kumuh dan hingga kini tidak bisa direvitalisasi. Ia berharap agar Pemkot Malang melakukan komunikasi atau pendekatan yang baik sehingga para pedagang di Pasar Blimbing memahami maksud dan tujuan baik dari pemerintah.
“Kalau tujuan untuk kebaikan kenapa tidak. Itu kan juga untuk anak cucunya nanti. Masa mau begitu terus. Saya kan kasihan, nanti kalau kota kita jadi kumuh siapa yang mau ke sini. Karena kalau banyak orang yang datang ke sini, kita makin bagus. Kan tidak mungkin mereka ke sini tidak bawa uang,” katanya.
Terlepas adanya PR tersebut, bagi Suyitno secara umum lima tahun kepemimpinan Sutiaji dan Sofyan Edi berjalan aman dan lancar. Tidak ada masalah yang signifikan.
Ia berharap semua pihak bisa senantiasa mendukung dan membantu program yang dilakukan oleh pemerintah. Karena kesuksesan pembangunan juga atas peran serta semuanya.
“Makanya ayo kita bangun kota ini yang baik karena kemauan pemerintah itu pasti untuk kebaikan masyarakat, jadi mari kita dukung. Apalagi saat ini juga ada kebebasan berpendatan, maka sampaikan,” pungkas Suyitno. (ian/van)