spot_img
Tuesday, February 4, 2025
spot_img

Tahun 2026, PWU Jatim Jajaki IPO

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Erlangga: Jika Mulus Bisa Raup Modal Rp 500 M

Malang Posco Media, SURABAYA – PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim tengah menjajaki melakukan Initial Public Offering (IPO) untuk pengembangan bisnisnya saat ini. Sebab, hanya dengan IPO maka perusahaan plat merah ini bisa mendapatkan modal segar tanpa merepotkan Pemprov Jatim.

Rencana strategis di atas diungkapkan Direktur Utama PWU Jatim Ir. Erlangga Satriagung kepada Malang Posco Media (MPM) dikantornya, Senin siang. ‘’Doakan semua bisa berjalan lancar dan wujud,’’ tandas Erlangga meyakinkan.

-Advertisement-

Dikatakan Erlangga, IPO atau penawaran umum saham sangat diperlukan agar bisnis yang ditangani PWU Jatim bisa segera berkembang. Saat ini, PWU sulit untuk berkembang karena modal kerja yang dimiliki sangat terbatas.

Malang Posco Media
TERUS BERGERAK: Erlangga Satriagung (tengah) saat kunjungan kerja untuk menawarkan kekuatan PT PWU Jatim di mata investor dalam negeri. (MPM-HARY SANTOSO)

Di sisi lain, aturan main yang membelenggu PWU jika hendak mencari modal untuk tambahan kerja sangat ketat sekali. Bahkan cenderung tidak mungkin bisa dilakukan. Sebagai contoh, PWU tidak bisa mencari pinjaman dana perbankan untuk menambah modal kerjanya. Kenapa?

‘’Karena asset yang dimiliki PWU tidak boleh dijadikan agunan mencari pinjaman di bank. Bahkan, asset yang dimiliki PWU juga tidak boleh dikerjasamakan dengan pihak lain,’’ rinci Erlangga dengan menambahkan, terkait beleid yang membelenggu PWU ini sampai-sampai rencana kerjasama pendirian RS Internasional senilai Rp 1,7 triliun gagal total.

Malang Posco Media
Erlangga Satriagung

Digambarkan Erlangga, jika proses IPO ini mulus dan semua pihak mendukung keinginan IPO ini maka PWU Jatim setidaknya bisa meraup modal kerja Rp 500 miliar. Angka ini benar-benar angka fresh money karena didapatkan dari masyarakat luas.

‘’Tidak perlu ada agunan atau jaminan. Tiap tahun, kita hanya membagikan dividen ke pemegang sama umum. Contoh paling gampang, IPO yang sudah dilakukan PT Bank Jatim. Begitu IPO Bank Jatim langsung melesat. Kenapa bisa melesat, karena punya modal kerja kuat,’’ ungkap Erlangga sembari tersenyum.

Ditanya kondisi kesehatan PWU secara umum, Erlangga menyebutkan, perusahaan plat merah yang dipimpinnya sangat sehat sekali. Sebagai contoh, PT PWU Jatim dalam tiga tahun berturut-turut terus membukukan keuntungan secara signifikan.

‘’Memang ada dua perusahaan di bawah PWU Jatim yang tidak sehat. Tetapi hal itu tidak memperngaruhi kinerja PWU Jatim scara umum. Buktinya, tiga tahun berturut-turut kami terus untung dan trendnya menaik,’’ rinci Erlangga dengan menyebutkan angka keuntungan dimaksudkan mulai tahun 2022, 2023 dan 2024.

Erlangga menyadari, proses bisa menggelar IPO bukanlah pekerjaan mudah. Meskipun kondisi perusahaan terus untung, tetapi banyak item yang harus ditata dan dirapikan sesuai standar perusahaan yang hendak melantai ke lantai bursa.

Karena itu, kata Erlangga, dirinya tengah mencari underwriter yang cocok dan pas agar bisa menjamin rencana emisi PT PWU Jatim. Saat ini, sudah ada dua underwriter yang kami dekati tetapi masih belum deal secara bisnis.
‘’Ndandani PWU Jatim agak jadi ganteng dan layak jual di lantai bursa, butuh underwriter yang pas. Ibarat mbangun rumah dengan label PT PWU, maka mulai pondasi sampai atapnya harus ditatap yang pas, agar masyarakat tertarik untuk membeli saham PT PWU Jatim,’’ pungkas Erlangga dengan menyebutkan, jika prosesnya lancar IPO PT PWU Jatim bisa wujud pertengahan 2026.

Sementara itu berdasarkan penelusuran MPM membuktikan, asset yang dimiliki PT PWU sangat banyak sekali dan nilainya mencapai triuliunan rupiah. Tetapi, karena belenggu PP 54 Tahun 2017 pasal 94:4 dan Perda Nomor 8 tahun 2019 Tentang BUMD pasal 9:1 maka asset berharga itu tidak bisa diberdayakan.

Tidak bisa dijadikan agunan untuk mencari pinjaman ke bank. Atau tidak bisa dikerjasakaman dengan pihak ke tiga. Kalaupun bisa KSO (Kerja Sama Operasi) biasanya calon mitra kerja keberatan pemilik asset masuk di perusahaan yang akan dikerjasamakan.  (has)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img