MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Masuk musim tahun ajaran baru sepanjang Juli 2025 lalu menjadi salah satu penyebab utama inflasi Kota Malang sebesar 0,12 persen. Ini didorong pada peningkatan harga kelompok pendidikan. Seperti kebutuhan anak-anak masuk sekolah. Sektor ini menyumbang 0,09 persen angka inflasi Kota Malang di Bulan Juli lalu.
Meski begitu angka inflasi Kota Malang pada Juli ini lebih rendah dibandingkan dengan Juni lalu yang tercatat sebesar 0,38 persen (mtm). Dengan angka tersebut, Kota Malang mengalami inflasi tahunan sebesar 2,24 persen (yoy). Ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang Febrina, Senin (4/8).
“Salah satu penyebab inflasi Kota Malang Bulan Juli ada di kebutuhan anak-anak sekolah. Bulan lalu memang kelompok barang sektor pendidikan banyak dicari,” tegas Febrina.
Ia menambahkan di kelompok pendidikan, adanya kenaikan harga/biaya masuk sekolah dasar disebabkan kenaikan biaya operasional penyelenggaraan pendidikan, seiring pergantian tahun ajaran baru menjadi momen bagi lembaga pendidikan untuk menyesuaikan tarif/biaya pendidikan.
Selain kelompok pendidikan, komoditas lain penyumbang angka inflasi Kota Malang bulan lalu ada pada kenaikan harga komoditas tomat, beras, bawang merah, dan juga bensin. “Salah satunya juga naiknya harga beras disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari produsen beras, seiring dengan meningkatnya harga gabah,” terang Febrina.
Dijelaskan dia lagi, kenaikan harga produk hortikultura (tomat, bawang merah) disebabkan oleh keterbatasan stok komoditas di level pedagang, seiring dengan kondisi cuaca yang menghambat produksi.
Sementara kenaikan harga bensin terjadi seiring dengan penyesuaian harga BBM nonsubsidi (Pertamax, Dexlite, Pertamax Turbo, dan Pertamina Dex) dalam kisaran 3 sampai 5 persen selama Juli 2025. (ica/udi)