MALANG POSCO MEDIA, KOTA MALANG – Memasuki tahun ajaran baru 2025/2026, sejumlah toko perhiasan di Kota Malang mulai dipadati warga. Bukan untuk membeli, melainkan menjual perhiasan emas mereka. Fenomena ini terpantau sejak pertengahan Juni dan terus meningkat hingga awal Juli 2025.
Pantauan di Toko Perhiasan Permata Jaya, yang berada di kawasan Pasar Besar Kota Malang, memperlihatkan antrean warga yang datang silih berganti untuk menjual emas. Sebagian besar dari mereka mengaku menjual perhiasan demi memenuhi kebutuhan biaya sekolah anak.
“Saat ini, warga ramai-ramai menjual perhiasannya karena pasti butuh banyak duit untuk anak masuk sekolah. Fenomena ini selalu terjadi tiap tahunnya saat masa tahun ajaran baru,” ujar pemilik toko, Muhammad Alfanchariri.
Menurut Alfan, dibandingkan tahun 2024, terjadi peningkatan aktivitas penjualan emas hingga 10 persen. Selain kebutuhan pendidikan, banyak warga juga menjual emas karena alasan ekonomi lainnya.
“Kadang ada yang menjual perhiasan ini satu atau dua saja, kadang ada juga banyak. Tergantung kebutuhan masing-masing,” ungkapnya.
Per Minggu (6/7), harga jual emas di tokonya berkisar antara Rp1,3 juta hingga Rp1,4 juta per gram untuk emas tua, dan Rp880 ribu hingga Rp900 ribu per gram untuk emas muda. Setiap transaksi penjualan dikenai potongan Rp15 ribu per gram.
Untuk menjamin keaslian, sistem toko juga telah dilengkapi barcode yang melacak produk yang sebelumnya dibeli di tempat tersebut.
Salah satu warga, Yayuk, asal Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, mengaku menjual gelang emas seberat 3 gram demi membiayai kebutuhan sekolah anaknya yang akan masuk tingkat SMP.
“Meski katanya biaya pendidikan gratis, tapi tetap harus sedia uang banyak. Khawatir ada biaya mendadak, setidaknya kami sudah siap dan enggak bingung,” ujarnya. (rex/aim)