Malang Posco Media, Kota Malang – Polresta Malang menurunkan 800 personil untuk mengamankan malam Tahun Baru. Ini guna mengantisipasi tindak kriminal dan kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Mereka dibantu oleh jajaran TNI. Yaitu Kodim 0833 dan Korem 083.
“Selain tempat hiburan, kita juga mengamankan pusat kepadatan lainnya. Seperti di Gereja dan tempat yang melaksanakan pengajian Islam untuk beberapa tempat," tutur Kapolresta Malang Kombes Pol Budi Hermanto Sabtu (31/12).
Polisi dengan tiga bunga melati di pundak itu menjelaskan, ditariknya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pusat, pihaknya memberikan masyarakat merayakan pergantian tahun dengan leluasa. Namun dengan tetap menjaga kemanan dan ketertiban.
“Apabila menggunakan kembang api, petasan, dan lain-lain, sesuai dengan standar yang diperbolehkan. Juga tidak dianjurkan pesta miras dan narkoba. Kalau ini ditemukan, pasti ada konsekuensi hukumnya,” imbau-nya.
Selain itu, pihaknya melarang kegiatan balap liar dan konvoi. Ini menganggu aktivitas pengendara dan rawan lakalantas. Untuk mengantisipasi hal tersebut, polisi melibatkan sembilan rumah sakit untuk menyediakan inap rawat darurat (IGD). Biasanya, malam tahun baru potensi terjadi kecelakaan tinggi.
“Berdasarkan pengalaman tahun lalu, kecelakaan lalu lintas sering terjadi karena pengendara dalam kondisi mabuk, luka bakar akibat menggunakan kembang api, ada juga perkelahian,” paparnya.
Budi menambahkan, perhelatan pergantian tahun 2023 juga melibatkan petugas gabungan. Yaitu, dinas perhubungan (Dishub), satuan polisi pamong praja (Satpol PP), pemadam kebakaran (Damkar), dan organisasi kepemudaan. “Kita juga sudah koordinasi dengan pihak hotel, restoran, dan kafe. Kita mengimbau kepada mereka untuk menyiapkan sarana pengamanan secara internal,” tandasnya.(ira/jon)
-Advertisement-