MALANG POSCO MEDIA, MALANG -Kepercayaan masyarakat kepada Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sabilillah Malang terus meningkat. Tiap tahun Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA) tidak mampu menampung semua calon siswa baru yang mendaftar. Akhirnya harus ada yang rela hati untuk tidak diterima.
Seiring berjalannya waktu, SISMA terus berkembang. Selain kualitas juga kuantitas. Selain program-program unggul dan strategis, juga infrastruktur. Semua mengalami perkembangan.
Tahun ajaran 2024-2025 yang akan datang, akan dibuka TK Islam Sabilillah Malang 2 dan SD Islam Sabilillah Malang 2. LPI Sabilillah membangun kampus 3.
Tentu ini menjadi kabar gembira bagi masyarakat.
Hal itu diumumkan langsung oleh Direktur LPI Sabilillah Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd, saat kegiatan Orientasi Sistem Pendidikan Islam Sabilillah (OSPIS), Sabtu (15/7) lalu. Dengan hadirnya TK dan SD Islam Sabilillah Malang 2, maka peluang orang tua untuk memasukkan putra putrinya ke SISMA semakin besar.
Semakin banyak lagi para calon pemimpin peradaban dunia yang akan lahir dari sekolah favorit masyarakat ini.
“Kami sering menerima keluhan masyarakat bahwa anak-anak mereka tidak diterima di Sabilillah. Itu karena yang daftar di sekolah kami banyak. Sehingga kami perlu melakukan seleksi,” katanya.
Pria asal Sumenep Madura ini menyampaikan, bahwa hadirnya TK Islam Sabilillah Malang 2 dan SD Islam Sabilillah Malang 2 sebagai respon dari permintaan masyarakat. “Kami berupaya untuk memberikan layanan terbaik. Sebisa mungkin dapat mewadahi permintaan orang tua untuk dapat memasukkan putra putrinya ke sekolah ini,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, pengerjaan Kampus 3 Sekolah Islam Sabilillah terus berjalan. Hingga kini pengerjaan telah mencapai 40 persen. Dan terus diupayakan untuk segera selesai. “Target Tahun Ajaran 2024-2025 sudah bisa digunakan untuk menerima siswa baru,” kata dia.
Gedung TK Islam Sabilillah Malang 2 dan SD Islam Sabilillah Malang 2 tidak jauh dari komplek Kampus 2 LPI Sabilillah Malang. Terpaut jarak sekitar 200 meter saja. “Rencananya, untuk TKIS 2 kami akan membuka dua rombongan belajar (dua kelas) dan untuk SDIS 2 akan membuka tiga rombel,” ungkap Ibrahim. Di kampus 3 nantinya semua pembelajaran langsung menerapkan smart boarding. Semua berbasis digital. Dengan profil yang sama seperti Sekolah Islam Sabililah yang lain. “Untuk jam belajarnya sama, TK, SD dan SMP semua full day school. Sedangkan SMA menerapkan boarding school sistem pesantren,” tandasnya. (sir/imm)
