Pembangunan Jalan Tol Malang-Kepanjen dan Kepanjen-Tulungagung
MAALANG POSCO MEDIA, MALANG-Megaproyek jalan tol yang menghubungkan Malang-Kepanjen dan penghubung akses Kepanjen-Tulungagung belum menemui kejelasan. Hingga saat ini pembangunan akses tol tersebut masih dalam perencanaan. Proses pembebasan lahan baru direncanakan tahun ini. Sementara pembangunan fisik masih dikaji untuk dilakukan tahun berikutnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang Romdhoni mengatakan, progresnya sampai saat ini baru perencanaan. Beberapa bulan lalu memang ada koordinasi dengan pemerintah pusate melalui Kementerian PUPR, namun rapat itu untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan di daerah.
“Kami di Pemkab hanya dilibatkan dalam rapat, di sana disampaikan konsep jaringannya. Hasil rapat beberapa bulan lalu itu disepakati konsepnya, menurut kami sesuai dengan harapan kami,” ujar Romdhoni, Kamis (24/2).
Romdhoni menjelaskan, ada rencana sejumlah titik dijadikan exit tol dari kedua tol penghubung itu. Di antaranya adalah perbatasan Kepanjen-Gondanglegi yang menghubungkan Jalur Lintas Selatan (JLS), dan dan koridor barat Jalan Raya Desa Jatikerto Kecamatan Kromengan yang berbatasan dengan Kepanjen.
“Ada Exit Tol di Jatikerto, aksesnya ke koridor barat menuju JLS melalui Karangkates dan koneksi antara JLS ke Exit Tol Kepanjen-Tulungagung,” rincinya.
Dikatakannya, rancangan proyek lanjutan juga dibahas antara Pemkab Malang bersama Pemda Blitar dan Tulungagung di Hotel Grand Kanjuruhan, sekitar pertengahan Februari lalu. Ia menyebut, rencana Tol Kepanjen-Tulungagung sejalan dengan rencana pembangunan jalan Tol Malang-Kepanjen. Saat ini rencana itu masih dalam proses persiapan dan desain teknis. Sedangkan untuk pekerjaan fisik, diperkirakan dimulai tahun 2023.
“Tentu setelah perencanaan, diawali dengan pembebasan lahan. Itu hasil keterangan yang kita dapat karena area kita. Konteksnya perencanaan, studi kelayakan, uji publik dan sebagainya masih tahapan perencanaan,” terangnya.
Proyek tersebut dinilai memerlukan dukungan besar. Oleh karenanya ia menyebut Pemkab Malang bakal melakukan beberapa persiapan pendukung akses tol yang akan dibangun. Salah satunya melalui perbaikan akses jalan yang rusak di sekitar tol.
“Konsepnya sudah ada, kita dulukan titik ekstrem dulu, salah satunya izin melebarkan tebing di wilayah perhutani. Nantinya kapasitas jalan Sumberpucung ke Donomulyo bisa ada peningkatan,” tambahnya.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Wahyu Hidayat menyampaikan Pemerintah Pemkab Malang menyatakan kesiapannya atas rencana pembangunan Jalan Tol Kepanjen-Tulungagung. Wahyu mengatakan, rencana tersebut sudah masuk di dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Malang yang saat ini tengah dilakukan penyesuaian.
“Dokumen Amdal (Analisa Dampak Lingkungan) untuk lelang pembiayaanya Tol Tulungagung-Kepanjen sekarang sudah dibahas. Kita sudah siap semua, karena kita buat perencanaannya,” ujar Wahyu terpisah.
Pembangunan tol tersebut digadang-gadang bakal mendongkrak potensi wisata di Kabupaten Malang. Salah satunya adalah koneksi dengan JLS. Sedangkan JLS sendiri saat ini baru rampung pengerjaan untuk tahap kedua. Pembangunannya pada tahap kedua kurang lebih sepanjang 23 kilometer. Membentang dari simpang empat Pantai Balekambang menuju Desa Kedungsalam Kecamatan Donomulyo.(tyo/agp)