MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan sapaan Gus Miftah mengajak masyarakat Indonesia tetap bersatu di tahun politik. Sebab, menurutnya, tantangan Indonesia semakin bertambah. Ini dikatakannya saat mengisi ceramah di Desa Petungsewu, Kecamatan Dau, Selasa (22/8) malam.
“Jangan sampai terpecah belah karena pilihan berbeda,” pintanya. Apalagi, di saat sekarang ini, sudah muncul beberapa calon yang akan mengikuti kontestasi untuk tahun 2024. “Lebih baik saat ini, masyarakat lebih memikirkan untuk kreatif, terutama di era digital. Peluang kerja semakin kecil karena saingan makin banyak,” ujarnya.
Termasuk dalam mengisi kemerdekaan. “Ada tiga kemampuan yang dapat kita isi untuk kemerdekaan. Pertama skill, kedua mindset atau pola pikir. Dan yang ketiga attitude,” tuturnya. Gus Miftah mengatakan, yang dibutuhkan bangsa Indonesia mengisi kemerdekaan itu, menahan diri dan mencegah.
Dia menjelaskan, arti menahan dan mencegah penyelewengan tanggung jawab. “Pejabat memberikan contoh yang baik kepada rakyat. Jadi pejabat bertanggung jawab sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai pejabat,” tegasnya. Sementara itu, kehadiran Gus Miftah menyedot ribuan jamaah untuk datang.
Bahkan, Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, mengapresiasi kehadiran pria yang terkenal sebagai pendakwah di Pasar Kembang Yogyakarta dan salon-salon plus itu. “Atas nama pemerintah, kami memberi apresiasi yang tinggi kepada masyarakat dan perangkat desa yang kompak mendukung acara pengajian ini,” ucapnya.
Dia berharap, wujud kebersamaan dan gotongroyong masyarakat Desa Petungsewu, Dau dapat tetap dipelihara. Didik juga meminta masyarakat tetap menjaga persatuan dalam situasi tahun politik. “Masyarakat tetap rukun bersatu di saat tahun politik. Melalui persatuan, kita dapat membangun negara dan terciptanya keadilan sosial,” sambungnya.
Sementara itu, ketua panitia acara pengajian, Nurul Wahyudi mengatakan, acara tersebut baru pertama kali mengundang tokoh nasional. “Yang hadir mencapai sekitar tujuh ribu jamaah. Mereka berasal dari seluruh desa yang ada di Dau. Acara ini digelar hasil kerjasama jamaah tahlil, perangkat desa, dan masyarakat Desa Petungsewu,” ungkap dia. (den/mar)