.
Friday, November 8, 2024

Tak Beri Kuota Bonek, Panpel Mohon Maaf

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Arema FC segera berkirim surat ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi BRI Liga 1 2022/2023. Panpel Tim Singo Edan berkirim surat yang ‘tidak lazim’ karena tidak bisa mematuhi regulasi lima persen untuk kuota suporter tamu di pekan 11, Sabtu (1/10) akhir pekan nanti. Surat tersebut berdasarkan rekomendasi keamanan dan Aremania, yang turut berkomitmen menjaga kelancaran derbi Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

- Advertisement -

“Panpel Arema akan berkirim surat ke PT LIB. Kalau biasanya kami berkirim surat untuk patuh pada kuota lima persen sesuai regulasi, sekarang berbeda. Alasannya, rekomendasi dari Aremania dan kepolisian untuk laga tidak dihadiri suporter tamu,” ujar Media Officer Arema FC Sudarmaji.

Dia menyebutkan,  Panpel akan berkirim surat ke LIB dan memohon maaf karena tidak bisa memenuhi regulasi terkait kuota 5 persen bagi Bonekmania, suporter Persebaya. Paling lambat besok pihaknya akan berkirim surat tentang tak adanya kuota bagi Bonek.

“Jadi imagenya bukan berarti panpel ini tidak mau, kalau sebelumnya memberi kuota lima persen kepada tim lain, kenapa ini tidak. Karena sebelumnya kami juga dapat rekomendasi dari pihak keamanan dan Aremania, sekarang pun kita panpel pun menjalankan rekomendasi itu. Oleh karena itu alangkah lebih eloknya lebih baiknya ya bikin surat ke LIB dulu, memberitahukan bahwa mohon maaf kami tidak bisa memenuhi regulasi kuota 5 persen itu,” terang pria asal Banyuwangi tersebut.

Padahal, sebelum ini Arema FC sukses menyudahi aksi tidak saling kunjung dengan suporter Persib Bandung. Bobotoh dan Viking bisa memasuki Stadion Kanjuruhan di pekan 9 lalu setelah aksi lobi-lobi dan koordinasi antarsuporter Persib, Aremania, Panpel Arema FC dan keamanan.

Begitu pula ketika Piala Presiden 2022 lalu, Arema FC dan Aremania sudah membuka pintu bagi pendukung Persik Kediri serta PSIS Semarang. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir hubungan antarsuporter agak merenggang dan Aremania mencoba untuk membuka kembali kesempatan saling away dengan Snex dan Panser Biru serta Persikmania.

Sementara itu, meskipun tanpa ada suporter tamu, arahan dari kepolisian yang telah menjalani rakor bersama Panpel Arema FC dan Aremania, yakni tetap menjaga kondusivitas dan keamanan Malang Raya. Hanya saja, Sudarmaji menegaskan optimis karena Panpel Arema dan Aremania mengadakan pertemuan yang sebelumnya dan menghasilkan delapan poin kesepakatan.

“Ada delapan poin hasil pertemuan, yang awalnya di Kandang Singa, lalu sehari kemudian di Polres Malang. Malahan, tiga Polres Malang Raya juga merespon, alhamdulillah,” tambahnya.

Dia berharap, upaya yang telah dikerjakan Panpel dan Aremania bisa menjadi tanda komitmen menyukseskan bigmatch pekan 11 tersebut.  Termasuk ketika beberapa waktu lalu mengajukan agar kick off digelar sore hari, namun ternyata operator kompetisi tetap memberikan jadwal malam hari dan kick off berlangsung pukul 20.00 WIB.

“Kami sudah mengajukan sore hari. Prosedurnya diawali rekomendasi dari kepolisian, kemudian kami sampaikan ke LIB. Bola (keputusan) di LIB dan mereka sudah menyampaikan surat balasan bahwa jadwal yang diajukan Arema atas rekomendasi dari Polres Malang agar bermain sore itu ditolak. Disampaikan bahwa jadwal kembali ke semula, pukul 20.00 dan kita mematuhi itu. Sekarang kita juga masih menunggu jawaban LIB ke kepolisian melalui Arema FC,” tandas dia. (ley/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img