MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Arema FC harus kehilangan status sebagai tim yang lolos AFC Club Licensing di 2023-2024. Setelah enam tahun, Tim Singo Edan harus mendapai fakta tidak lolos dan hanya enam tujuh klub yang mendapatkannya di tahun ini. Tak memiliki stadion menjadi alasan mengapa Arema FC harus kehilangan status AFC Club Licensing tersebut.
Kegagalan tersebut menjadi yang pertama bagi Arema FC dalam mendapatkan lisensi pengakuan klub profesional dari AFC. Sebelumnya, mereka selalu lolos setiap tahun sejak Liga Indonesia bertajuk Liga 1 yakni 2017, 2018, 2019 dan bahkan pada masa pandemi 2020 dan 2021 serta musim lalu.
Lima aspek yang menjadi kriteria AFC Club Licensing selalu dipenuhi. Namun, tahun ini yang sudah dipersiapkan sejak tahun lalu untuk club licensing tersebut, Arema FC kesulitan dalam hal infrastruktur. Poin tersebut, Arema FC tak memiliki home base setelah musibah Tragedi Kanjuruhan.
“Kenapa Arema tidak lolos klub lisensi karena memang Arema tidak memasukkan stadion homebase. Mengingat waktu pascakejadian Tragedi Kanjuruhan, kami mendapatkan hukuman untuk tidak boleh menggunakan Stadion Kanjuruhan,” ujar General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi.
Menurut dia, pascatragedi tersebut standarisasi stadion pun semakin ketat. Bila saja memaksakan meregistrasikan Stadion Kanjuruhan ke AFC Club Licensing, dipastikan hasilkan ditolak karena tidak memenuhi stanar.
Klub Licensing untuk 2022-2023 dimulai sejak bulan November 2022 dan berakhir pada 17 Mei 2023 ini. Pasca-tragedi Kanjuruhan, kriteria standarisasi stadion menjadi lebih ketat daripada sebelumnya. Kendati Arema FC memaksakan meregistrasikan Stadion Kanjuruhan ke AFC Club Licensing hasilnya tetap ditolak karena tidak memenuhi standar.
“Jadi waktu itu kami memutuskan tidak memasukkan homebase kami. Kalaupun kami masukkan, yang pertama secara infrastruktur sudah dinilai tidak ideal apalagi pascakejadian ada standar baru yang ditetapkan dari instansi terkait pada waktu itu. Yang kedua, kami juga tidak bisa bermain di Stadion Kanjuruhan juga walau diregistrasikan di klub lisensi,” jelas dia.
Selanjutnya, Arema FC akan berbenah agar bisa mendapatkan lagi status AFC Club Licensing. Selanjutnya, tim Singo Edan akan mencoba memasukkan Stadion Gajayana ketika club licensing tersebut. “Insya Allah kami registrasikan Stadion Gajayana selanjutnya,” pungkas dia.
Sementara itu, dalam keputusan PSSI melalui rapat Komite Lisensi Klub yang dilakukan di Jakarta, Rabu (17/5) lalu, dibuat dua keputusan utama mengenai club licensing. Pertama adalah untuk regulasi AFC Champions League dinyatakan bahwa enam klub memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam PSSI Club Licensing Regulation dengan status Granted with Sanction.
Enam klub tersebut adalah Bali United FC, Borneo FC, Madura United FC, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan PSM Makassar.
Kemudian, keputusan kedua adalah untuk regulasi AFC Cup dan Liga 1 dinyatakan bahwa tujuh klub memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam PSSI Club Licensing Regulation, yaitu Bali United FC, Borneo FC, Madura United FC, Persebaya, Persib Bandung, Persija, dan PSM Makassar. (ley)