spot_img
Monday, January 20, 2025
spot_img

Tak Laik Jalan, Izin Kedaluarsa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Kondisi Bus Rem Blong Tewaskan Empat Orang di Kota Batu

Tiga Armada Sakindra Trans Rombongan yang Sama Juga Tak Layak Beroperasi

MALANG POSCO MEDIA – Fakta laka lantas bus pariwisata Sakindra Trans Nopol yang membawa rombongan SMK TI Global Badung Bali mengalami rem blong hingga menewaskan empat orang di Kota Batu terungkap. Bus bernopol DK 7942 GB itu ternyata tak laik jalan. Hari ini, polisi menjadwalkan penetapan tersangka atas peristiwa memilukan itu.

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin mengatkan bus Sakindra Trans tidak laik jalan atau bisa dikatakan surat izin angkut dan Uji KIR telah kedaluarsa.

“Faktor-faktor yang kami temukan juga data dari Kementerian Perhubungan setelah kita dalami bus yang membawa rombongan SMK TI Global Badung Bali dengan Nopol DK 7942 GB ternyata surat izin angkutnya kedaluarsa pada tanggal 26 April 2020 lalu,” katanya.
“Kemudian uji berkalanya pun   mati di tanggal 15 Desember 2023. Ini fakta,” sambung Komarudin kepada Malang Posco Media Kamis (9/1) kemarin.

Hasil itu kemudian akan didalami oleh Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Polda Jatim bersama Polres Batu. Selain itu mendalami pemeriksaan terhadap saksi-saksi seperti sopir bus, pihaknya juga akan memanggil pemilik PO bus pariwisata Sakindra Trans.

“Sedangkan hasil oleh TKP oleh TAA, bahwa laka beruntun diawali dari kendaraan bus yang masuk ke Jalan Imam Bonjol mengakibatkan jatuhnya 14 korban. Empat di antaranya meninggal dunia, kemudian dua luka berat dan sisanya luka ringan-ringan,” bebernya.

Sampai saat ini pihkanya masih terus melakukan penyelidikan faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan. Diketahui dari titik 0 kejadian bahwa sopir bus tidak bisa mengendalikan laju kendaraan. Itu   karena faktor fungsi pengereman yang gagal sampai posisi akhir bus berhenti kurang lebih 2,3 Km.

Sepanjang 2,3 Km tersebut bus melewati dua ruas jalan yakni Jalan Imam Bonjol dan Jalan Patimura. Dari 2,3 Km sementara ini ada tujuh  titik tabrakan, dengan titik tabrakan satu dan dua ada di Jalan Imam Bonjol. Selebihnya, titik tabrakan 3 sampai 7 ada di Jalan  Patimura.

“Di titik tabrak pertama bus menyebabkan dua orang meninggal dunia (balita dan ibunya). Kemudian di titik tabrak kedua Jalan Patimura satu orang meninggal dunia dan selanjut di titik ke selanjutnya satu orang meninggal dunia,” urainya.

Untuk jumlah kendaraan yang terlibat ataupun terdampak dari lajunya bus yang fungsi pengeremannya gagal ini mengakibatkan enam mobil rusak berat dan  enam motor rusak. Sementara pihaknya juga tengah memproses pemeriksaan mulai dilakukan setelah interogasi awal kepada sopir.

“Dari interogasi awal yang kami lakukan semalam menurut keterangan awal dari sopir yang bersangkutan dan tidak mampu menginjak rem kendaraan sepanjang 2,3 Km. Terlebih elevasi jalan Imam Bonjol 5-7 derajat atau terbilang curam sehingga terjadi kecelakaan beruntun,” ungkapnya.

Lebih lanjut setelah melakukan olah TKP sebagai langka awal, Polda Jatim dan Polres Batu akan melakukan pendalaman oleh tim ahli bersama Dinas Perhubungan. Sehingga akan diketahui faktor-faktor penyebab secara detail dari kecelakaan. Apakah human error, faktor alam, kendaraan atau infrastruktur jalan.

Selain olah TKP, Polda Jatim juga melakukan cek ramp pada beberapa bus dari PO yang sama. Yakni Sakindra Trans di salah satu tempat oleh-oleh (HC Putra.red) yang tersisa. Hasilnya ada tiga bus yang tidak laik jalan.

“Saat pemeriksaan kami temukan ada tiga bus yang mengangkut 160 siswa yang juga dari sekolah yang sama tidak layak jalan. Mulai uji kir mati hingga ban bus yang sudah retak,” imbuhnya.

Atas temuan tersebut, Dirlantas Polda Jatim langsung menghubungi PO bus untuk mengganti bus dengan yang laik jalan. Tujuannya untuk memastikan penumpang yang akan pulang ke Bali selamat sampai tujuan.

Sementara untuk korban, dari empat korban meninggal dunia, satu korban telah diambil keluarga. Sedangkan yang luka-luka masih mendapatkan perawatan di RSKH dan RSHB Kota Batu.

Untuk data korban di RSHB 1. Mustofa Ahman 20 tahun asal Jalan  Wukir gg IX RT/RW 001/005, Temas Batu (luka berat atau LB), Muh Syafiudin 30 tahun Dsn krajan RT/RW 002/004, Tanggul Kulon Jember (LB), Sugiarti 60 tahun Jalan  MT Hariono VIII – A / 1015 RT/RW 003/004 Dinoyo Malang (luka sedang atau LS), Moch bayu 39 tahun Jalan Bunga Desember no 28 RT/RW 002/006 Jatimulyo Malang (LS), Prasasti Nur 23 tahun Jalan Sumpil RT/RW 008/013 Purwodadi Blimbing Malang (luka ringan atau LR).

Kemudian Tino Trisula 32 tahun Jalan Kasan Kasio no 6 RT/RW 002/005, Ngaglik Batu (LB), Anis asal jember ( meninggal dunia atau MD), Mumun Sugianto 40 tahun Jalan Kasan Kaiso No 6a Ngaglik (MD), Agus – Batu (MD) Terusan Palem Sidomulyo, Bambang Eko 50 tahun

Jalan Raya Arjuno No 128 Junggo RT/RW 003/011 Tulungrejo Bumiaju, Batu (LS).

Rasminanto 72 tahun Jalan Dusun Junggo RT/RW 003/011 Tulungrejo Bumiaji, Batu (LS), Beril 1 tahun Jalan Bromo V no 13 RT/RW 003/010, Sisir, Batu (LS), Umi dimami 48 tahun Jalan Sarimun RT/RW 004/001 Beji (LB).

Sedangkan yang di RSKH Syafa 20 bulan asal Dusun Krajan Tunggul Kulon Jember (MD) dan penanganan di lokasi atas Wahyu Dirgantara/17/Mengwi Badung (LR).

Rencananya untuk penetapan tersangka Polres Batu akan mengumumkan pada Jumat (10/1) sore ini kepada awak media.

Sedangkan untuk up date di lokasi HC Putra terkait laporan pemeriksaan cepat penumpang bus total ada 42 penumpang. Dengan 41 orang telah diperiksa kesehatannya dan satu orang masih di Polres Batu untuk diminta keterangan petugas. Hasil pemeriksaan penyakit terbanyak tiga orang hipertensi, dua orang mual, satu orang abrasi dan saru orang nyeri lengan.

Sementara itu, Kadishub Kota Batu, Hendri Suseno menyampaikan bahwa bus pariwisata memang susah terpantau. Meskipun pihaknya sering kali melakukan operasi gabungan bersama Satlantas masuk ke tempat wisata.

“Kami bahkan bekerjasama dengan Dindik karena ketika ada siswa yang hendak keluar kota maka kendaraan wajib melakukan ram check dan memastikan bus yang digunakan   layak termasuk izin. Namun bus pariwisata ini seperti siluman karena datang dan pergi tidak jelas,” ungkapnya.

Padahal  lanjut dia, pemerintah membuka ruang di setiap daerah bahwa ramp check adalah pelayanan dan itu gratis. Oleh sebab pihaknya bingung dan sering jadi tanda tanya kenapa pengusaha armada ini tidak memanfaatkan ramp check secara gratis.

“Kalau bus lokal akan ada tindakan kedepannya. Kalau bus luar kota ini yang susah dan bukan kewenangan kami ketika mereka akan berangkat. Kami hanya bisa memantau yang dari Batu berangkat luar daerah dan saat ramp check di tempat wisata. Seharusnya masalah seperti ini bisa dipatuhi oleh PO,” paparnya. (eri/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img