MALANG POSCO MEDIA-Eksistensi wisata di wilayah Malang Raya terus terjaga dan berkembang dari masa ke masa. Agar publik bisa mengenal potensi wisata Malang Raya secara nasional maupun internasional juga bukan hal yang mudah. Inilah yang dijaga terus oleh sekumpulan orang-orang yang tergabung dalam Komunitas Pramuwisata Malang Raya (Pram).
Meski hanya beranggotakan 22 orang, Pram mengakar kuat menjadi sebuah wadah bagi para pemandu wisata di Malang Raya. Khususnya pemandu wisata lokal asal Malang. Ini disampaikan Ketua Pram, Robertus Hari kepada Malang Posco Media kemarin.
“Kami memang sebuah komunitas untuk teman-teman local guide atau tour guide berkumpul. Tetapi tidak sekadar itu saja. Kami ingin wadah ini bisa memberikan sebuah kualitas bagi tour guide lokal Malang. Kami ada untuk menjaring teman-teman guide yang belum berlisensi,” papar Simon sapaannya.
Mengapa lisensi? Pasalnya kata Simon, menjadi seorang pemandu wisata penting untuk memiliki ilmu dan etika yang harus dipenuhi. Lisensi akan membuktikan seorang tour guide atau pramuwisata benar memiliki skill di bidang tour guide atau pramuwisata.
Hal ini akan memberikan kepercayaan dan meningkatkan kualitas dunia pariwisata di daerah tersebut. Khususnya di wilayah Malang Raya yang memiliki potensi wisata besar. Dan menjadi jujugan wisata pada skala nasional maupun internasional.
Simon menjelaskan jika Pram yang berdiri pada tahun 2017 lalu hanya branggotakan 14 orang anggota di awal berdiri. Semuanya adalah pramuwisata yang berlisensi. Lisensi ini didapatkan langsung dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI).
Pram menjadi jembatan pramuwisata yang ada untuk bisa mendapatkan akses mengikuti dan mendaftarkan diri untuk mendapat sertifikasi dan mendapat lisensi resmi HPI.
“Inti dari keberadaan Pram seperti itu. Kami ingin teman-teman pramuwisata di Malang Raya ini memiliki lisensi. Belajar dan memiliki skill yang mumpuni di bidang tour guide. Peningkatan kualitas profesi memang penting bagi kami di komunitas,” tegas pria kelahiran 1985 itu.
Simon menerangkan tidak hanya mendorong seluruh pramuwisata mendapatkan lisensi, Pram juga membuka ruang sangat terbuka bagi siapapun yang ingin belajar mengenal dunia pramuwisata di Malang.
Untuk itulah kebanyakan kegiatan-kegiatan Pram mengundang orang-orang di luar anggota untuk bisa berdiskusi bersama dan belajar. Dikatakannya ada beberapa kegiatan seperti “Ngopi Pram” dan “Outing Pram” yang bisa diikuti orang-orang diluar anggota komunitas ini.
“Kami punya kegiatan sebulan sekali namanya Ngopi Pram. Di sini biasanya kami adakan kegiatan diskusi, pelatihan dan materi-materi berkaitan dengan skill tour guiding. Di sini siapapun teman-teman yang tertarik dari luar anggota bisa ikut gabung kok,” tegas Simon. Inilah mengapa Pram bisa menjaring pramuwisata yang belum berlisensi untuk bisa mengikuti kegiatan untuk mendapat lisensi. Jika memang memiliki keseriusan mendalami dunia pramuwisata di wilayah Malang Raya. Simon mengungkapkan tujuan komunitas Pram memang ingin meningkatkan kapasitas local tour guide menjadi lebih profesional dan berdedikasi. (ica/van)