MALANG POSCO MEDIA – Adanya beberapa toko kaset musik analog di Kota Malang semakin memudahkan para pendengar untuk menikmati rilisan fisik lama maupun baru. Saat ini 80 persen rilisan fisik yang diniagakan oleh Toko Rekam Jaya merupakan rilisan-rilisan baru atau rilisan fisik yang dirilis oleh artis hingga label rekaman yang masih atau eksis hingga saat ini.
Karena sejak awal mereka ingin membangun toko distribusi rilisan fisik yang relevan dengan zaman. Bukan hanya sekadar nostalgia.
“Ya, hampir semua dari kami masih berburu rilisan mulai dari yang lama untuk melengkapi daftar katalog koleksi hingga rilisan terbaru,” ucap Hilman.
Tidak hanya Rekam Jaya, setiap toko rilisan punya keunikannya masing-masing. Hilman hanya bisa menyarankan, bagi penikmat musik dan sedang berpergian ke suatu kota maka pergilah ke records store atau toko rilisan fisik di kota tersebut. Lalu rasakan keunikan setiap toko mulai dari koleksi yang dipajang, playlist yang diputar atau karakter dari si penjaga toko. Karena setiap toko rilisan fisik musik pasti punya ceritanya masing-masing.
“Untuk di Malang, selain toko kami, ada Cak Tono di Jalan Juanda yang akan selalu punya rekomendasi musik baru berdasarkan selera musikmu. Ada pula Cak Atim yang bisa dikunjungi dan gali harta karun rilisannya di lantai dua rumahnya. Atau kalian bisa berkunjung ke Vintage Store di Turen dan berkenalan dengan Om Yopi sembari ngopi di kedainya bernama Warkop Pijar,” saran Hilman.
Hilman juga memanfaatkan marketplace untuk menemukan koleksi – koleksi yang diincarnya. Tinggal menyesuaikan harga yang pas dan ramah di kantong masing – masing. Ia juga menyarankan untuk membeli rilisan yang sesuai masuk akal.
“Bagi saya pribadi, sensasi menemukan katalog rilisan fisik musik yang langka sejujurnya lebih menyenangkan didapatkan dengan cara ketidaksengajaan dan secara langsung yakni ketika Anda berkunjung ke toko-toko penjual rilisan fisik musik. Apalagi mendapatkannya dengan harga yang begitu ramah di kantong,” katanya.
Beberapa tips diberikan Hilman dalam merawat rilisan fisik salah satunya dengan menjauhkan dari tempat yang lembab. Dan setiap rilisan yang disimpan dibungkus dengan plastik dengan keadaan tertutup.
Kemudian, jauhkan dari jangkauan balita yang masih menganggap semua barang di depan matanya adalah mainan. Dan yang paling baik lagi adalah tetap putar rilisan fisik.
“Untuk piringan hitam mungkin lebih mudah membersihkan noda atau jamur. Sedangkan untuk kaset pita mungkin cukup dengan diputar secara rutin atau dibersihkan dengan hati-hati,” sarannya.
Menurut Hilman, di Malang, apakah komunitas kolektor vinyl/kaset masih cukup aktif. Para penikmat bisa memantau di media sosial masing seperti @malangrecordslabel atau @malangrecord_market untuk mengetahui gerak-gerik para penikmat rilisan fisik musik di kota Malang.
Dari pantauan Hilman, saat beberapa konsumen berkunjung ke tokonya, ia yakin sampai kapanpun rilisan fisik akan terus memiliki penikmatnya sendiri dan bahkan beregenerasi.
Hilman pun memberikan rekomendasi album atau artis legendaris yang wajib dimiliki oleh kolektor pemula. Yakni dengan memburu semua cetakan pertama album yang ada di daftar “Rolling Stone’s 500 Greatest Albums of All Time”.
“Bisa miliki semua format rilisan pada daftar 100 Album Terbaik Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stone Indonesia. Selamat berburu dan menggali toko rilisan fisik musik ya,” tutup Hilman. (hud/van).