MALANG POSCO MEDIA – Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan ketangguhan mental mahasiswa, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang menggelar talkshow bertajuk “Inner Strength, Outer Success: Cara Ampuh Menghadapi Masalah Pribadi dan Sosial”, bertempat di Aula Lantai 2 Gedung D Fakultas Syariah, Minggu (12/10).
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan Fakultas Syariah. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama, Dr. H. Miftahul Huda, S.H.I., M.H.
Dalam sambutannya, Dr. Miftahul Huda menegaskan pentingnya kemampuan mengendalikan emosi dan menjaga suasana hati dalam kehidupan sehari-hari.
“Skill yang mahal itu adalah menguasai emosi dan mengatur suasana hati. Jangan gampang baperan, jangan terlalu overthinking, dan jangan suka berharap kepada manusia dan jangan dikit dikit mikirin apa kata orang, yang penting kita berbuat baik kepada siapapun,” ungkapnya yang juga dikenal sebagai fasilitator Bimbingan Perkawinan Nasional.
“Orang lain tidak berbuat baik kepada kita tidak apa, orang lain membalas dengan kejahatan tidak apa-apa, karena Allah tidak tidur, Allahu la ilaha illa huwal hayyul qayyum laa ta khudzuhuu sinatuw wala naum, Allah melihat apa yang kita kerjakan dan Allah melihat apa yang orang lain kerjakan, dan setiap perbuatan pasti ada balasannya,” lanjut Dr. Miftah.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa ketika menghadapi masalah, hal pertama yang harus dilakukan adalah menerima keberadaan masalah itu sendiri. “Kecenderungan untuk panik, cemas, bahkan menolak keberadaan masalah tentu saja ada. Namun, sebisa mungkin ambil waktu berdiam sejenak supaya anda bisa menenangkan diri,” pesannya.
Talkshow ini menghadirkan narasumber Fuji Astutik, M.Psi, dosen Fakultas Psikologi UIN Malang. Dalam paparannya, Fuji menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan mental untuk mencapai kesejahteraan hidup.
“Sehat mental adalah kondisi kesejahteraan dimana setiap individu dapat menyadari potensinya sendiri, dapat mengatasi stres kehidupan normal, dapat bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya,” terangnya.
Ia juga mengingatkan agar tidak ragu mencari bantuan profesional bila kesulitan menghadapi trauma atau luka masa lalu. “Psikolog dan terapis dapat memberikan panduan serta dukungan yang tepat dalam proses penyembuhan,” imbuh psikolog dari Fakultas Psikologi ini.
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan Inside Out, Nida Istania Fatiha Ilmia, berharap agar kegiatan ini membawa dampak berkelanjutan bagi peserta.
“Kami ingin peserta mengaplikasikan ilmu yang didapat secara berkelanjutan. Hasil akhirnya adalah model mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh secara mental, siap menghadapi berbagai tantangan hidup,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan mampu memahami kondisi mental diri sendiri dan orang lain, serta memiliki keterampilan dasar dalam mengelola stres dan menghadapi berbagai permasalahan secara mandiri. (adv/bua)
