MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kota Malang makin mengintensifkan program pencegahan banjir. Melalui kolaborasi unsur gabungan, dimasifkan gerakan angkat sedimen dan sampah (Gass) dan kini difokuskan melakukan normalisasi di saluran saluran air se-Kota Malang.
Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi mengatakan sebagai upaya percepatan, pihaknya bakal mengadakan tambahan alat berat untuk menyukseskan program tersebut.
“Kita PAK 2022 (Perubahan Anggaran Keuangan) ini mengusulkan ekskavator lagi. Yang sedang dan kecil satu. (Yang kecil) supaya bisa masuk ke permukiman permukiman,” ungkap Diah kepada Malang Posco Media, kemarin.
Sebagaimana diketahui, Diah mengatakan bahwa selama ini pihaknya memiliki alat berat berupa ekskavator itu sangat terbatas. Sementara, saat ini banjir di Kota Malang bisa dibilang sudah menjadi masalah utama.
“Kami ada dua, satu sedang satu besar. Yang besar itu tidak bisa masuk masuk (ke permukiman). Makanya (diusulkan) anggarannya sekitar Rp 1,4 miliar untuk dua ekskavator. Yang agak besar Rp 850 juta-an, yang kecil banget itu sekitar Rp 500 juta,” beber Diah.
Diah berharap dua alat berat ini bisa terwujud dan segera beroperasional. Ini juga seiring dengan terus berjalannya finalisasi proyek masterplan drainase yang memuat tentang blueprint saluran drainase dan penanganannya.
“Di 2023 kami full melihat dan mengefektifkan apa yang ada di masterplan itu. Itu juga ada indikasi programnya, sudah terbagi-bagi. Tahun 2023 garap apa saja, 2024 garap apa saja. Selama yang tertulis di masterplan bisa diikuti oleh anggaran atau teranggarkan tiap tahunnya, insya Allah bebas banjir pada tahun 2028,” tandasnya. (ian/aim)