MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menyikapi adanya sejumlah bahan pokok yang mengalami tren kenaikan harga, Pemerintah Kota Malang langsung mengambil langkah strategis. Pj Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM. menyampaikan langkah ini dilakukan karena masih ada sejumlah bahan pokok yang mengalami kenaikan, setelah harga beras yang sudah mulai stabil. Yakni cabai rawit, daging ayam dan telur.
Hal itu pun sudah dibahas secara internal di Pemkot Malang pasca rakor pengendalian inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri, beberapa waktu lalu.
“Ada beberapa strategi untuk menyikapi naiknya harga-harga komoditi tersebut. Jadi nanti strateginya dari Warung Tekan Inflasi (WTI) itu komoditinya akan kami tambah,” ungkap Wahyu kepada Malang Posco Media.
“Saya minta Pak Kadiskopindag untuk mencari sistem kerjasama antar daerah. Jadi mana saja daerah penghasil komoditi tersebut yang mempunyai harga jual rendah, kami akan beli dari sana, dan selanjutnya dijual di WTI dengan harga di bawah rata-rata. Supaya bisa mempengaruhi harga pasaran,” tegas Wahyu.
WTI sudah dibuka kembali sejak pekan lalu. Akan tetapi masih hanya menjual komoditi beras saja. Maka dari itu, akan diupayakan sudah ada tambahan komoditi yang mengalami kenaikan harga. Komoditi itu diperoleh dari hasil kerjasama antar daerah.
Pihaknya juga segera melakukan intervensi dengan memanfaatkan Belanja Tak Terduga (BTT). Termasuk juga intervensi terkait dengan subsidi transportasi untuk menekan harga dari produsen kepada konsumen.
“Yang diajukan oleh Diskopindag itu Rp 1 miliar. Nanti kami akan melihat rinciannya seperti apa, nanti akan kami hitung lagi. Karena kan saat ini harganya cenderung naik untuk komoditi tertentu tadi,” sebut dia.
Selain WTI, Wahyu menyampaikan pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) juga tetap mengagendakan pemantauan pasar secara langsung, operasi pasar hingga pasar murah. Intervensi seperti ini juga dinilai efektif untuk mengendalikan harga bahan pokok. Pihaknya juga segera melakukan intervensi dengan memanfaatkan BTT untuk subsidi transportasi sehingga bisa menekan harga dari produsen kepada konsumen. Efektifitas WTI ini pun juga telah mendapat apresiasi dari Kemendagri RI, Bappenas RI hingga Bank Indonesia.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Eko Sri Yuliadi menambahkan, untuk operasional Warung Tekan Inflasi, akan digelar selama bulan Ramadan atau hingga harga bahan bahan pokok sudah mengalami penurunan. Pihaknya segera melengkapi komoditi yang ada di Warung Tekan Inflasi dengan kerjasama antar daerah.
“Kerjasama antar daerah itu seperti yang sudah kami lakukan itu dengan Kabupaten Probolinggo untuk bawang merah, karena disana merupakan produsen bawang merah. Kemudian untuk cabai nanti kami akan mengecek ke daerah produsen cabai untuk melakukan kerjasama, yaitu Banyuwangi dan Bali. Untuk daging ayam kami cek di peternakan Kota Malang,” sebut Eko.
Eko memastikan, ketersediaan bahan pokok hingga lebaran nanti diperkirakan relatif masih sangat mencukupi. Terutama untuk komoditi beras. Ia meminta agar masyarakat tidak perlu panik saat melakukan pembelian bahan bahan pokok. (ian/aim)