MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menyikapi dinamika yang ada di tengah masyarakat, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) di UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang dituntut untuk siaga dan mempunyai kemampuan yang mumpuni. Sumber Daya Manusia (SDM) damkar sendiri menjadi satu hal yang sangat penting untuk bisa bertugas dalam misi penyelamatan maupun pemadaman.
Kepala UPT PMK Kota Malang, Teguh Budi Wibowo mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya bakal segera melatih personel barunya dengan berbagai kemampuan. Khususnya untuk tugas pemadaman kebakaran dan juga tugas penyelamatan. Hal itu setelah adanya tambahan 20 personel dari hasil seleksi dan pengangkatan CPNS awal tahun ini.
“Kita sebelumnya ada 32 personel, lalu ada tambahan lagi dari CPNS itu 20 personel. Jadi sekarang 52 personel. Tinggal kita mendidik mereka secara internal dulu, sebelum mereka kita kirim untuk pendidikan lebih lanjut secara khusus. Alhamdulillah mereka masih muda-muda dan terus berkembang. Tinggal mereka masuk ke sini punya jiwa penyelamatan atau tidak, perlu digembleng,” tegas Teguh kepada Malang Posco Media, kemarin.
Meski tidak menyebut kapan pastinya pendidikan dan pelatihan itu, ia memastikan para personelnya sudah siap menjalankannya. Dikatakan Teguh, para personel baru ini merupakan hasil seleksi ketat dan berasal dari seluruh Indonesia.
“Banyak yang dari jauh-jauh, dari Palembang, Jogja, Blora, Salatiga, Ngawi, malah dari Malang ada kurang lebih 5 orang saja. Saya harus menyiapkan sumber daya, yang penting ketika siap, siapapun nanti jadi pimpinan di sini itu sudah punya pondasi,” tuturnya.
Disebutkan Teguh, jumlah personel ini diakui memang belum ideal. Namun demikian apa yang telah diberikan oleh pemerintah harus dilaksanakan dan yang terpenting adalah masyarakat bisa terlayani.
“Kalau bicara ideal, berpatokan di jumlah penduduk. Setiap 10 ribu penduduk harus ada 1 pemadam. Misalkan 200 ribu, berarti kurang lebih 200 orang. Makanya apa yang diberikan oleh Pemda ya kita terima, yang penting pelayanan masyarakat bisa memenuhi, tidak apa-apa kita harus kerja lebih keras,” tukasnya.
Selain SDM, dari segi peralatan juga menjadi perhatiannya. Teguh mengungkap pihaknya sudah mendata berbagai peralatan penting yang belum dimiliki. Hal itu untuk menunjang keberhasilan tugas di lapangan, apalagi mengingat ekspektasi masyarakat terhadap damkar bisa melakukan segalanya.
“Kita masih sangat perlu banyak, misalnya ada yang namanya Cutter Spreader untuk memotong besi atau membuka lift yang terkunci, itu kita masih belum punya. Insya Allah kita sudah ngelist dan segera kita ajukan. Untuk meningkatkan sarana dan prasarana kita harus terus lakukan. Karena masyarakat Malang ini berkaca dari Amerika, segala sesuatu bisa melakukan, damkar pasti hadir,” bebernya.
Teguh berharap, setidaknya peralatan penting yang belum dimilikinya itu bisa segera didapatkan. Sehingga dengan tenaga SDM yang baru dan peralatan yang memadai bisa melayani masyarakat dengan lebih baik. (ian/aim)