MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Bencana tanah gerak di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu terjadi hampir setiap tahun. Dari hasil kajian disampaikan oleh Akademisi Bidang Geoteknologi Politeknik Negeri Jakarta, Putra Agung bahwa wilayah Dusun Brau harus dikembalikan seperti kondisi awal.
“Karena dulu kondisi disini pohon-pohon besar. Sehingga ada keseimbangan alam dan ketika ada tekanan yang besar, tekanan air pori akan dihisap lagi oleh tanamannya,” ujar Putra Agung kepada Malang Posco Media.
Tetapi seiring berjalannya waktu, wilayah tersebut menjadi pemukiman dan terdapat fasilitas umum seperti bangunan sekolah. Pada akhirnya terjadi hilangnya keseimbangan alam. Dirinya mengibaratkan ketika selang dipegang, maka aliran air didalamnya akan terhambat sehingga tekanannya jadi besar dan menggerakkan lapisan atas.
“Jadi hemat saya dikembalikan ke kondisi alamnya dan disini bisa menjadi sumur raksasa dibawah kita untuk air mineral dan lainnya lebih bermanfaat. Dengan begitu bisa ditanami kembali seperti cemara hingga pinus,” terangnya.
Sebelumnya Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai telah mengambil langkah teknis sebagai antisipasi tindak lanjut bencana dengan merelokasi kegiatan belajar mengajar dan warga yang terdampak. Sembari menunggu tempat relokasi untuk kegiatan belajar mengajar, pihaknya berharap para orang tua dan masyarakat memahami resiko yang ditimbulkan apabila anak-anaknya tetap bertahan disekolah satu atap tersebut.
“Begitu juga dengan 10 rumah warga yang ikut terdampak harus ada solusi terbaik agar warga mendapatkan tanah relokasi yang aman dan tidak membahayakan hidup mereka. Nantinya relokasi akan difasilitasi pemerintah. Terlebih kejadian ini hampir tiap tahun maka harus menjadi perhatian kita bersama,” pungkas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim ini. (eri)