MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Baru saja Kecamatan Ngantang ‘dihajar’ dengan longsor, kini musibah alam kembali terjadi. Belasan rumah warga di Dusun Ganten, Desa Tulungrejo, Ngantang mengalami retak akibat tanah gerak yang terjadi sejak tiga hari lalu. Satu rumah rusak berat, dan 15 rumah rusak ringan.
Tanda-tanda tanah gerak sudah dirasakan warga sejak Selasa (28/2) lalu. “Informasinya, retakan halus terjadi di rumah salah satu warga. Dirasa retakan kecil, dibiarkan saja. Baru dua hari kemudian, retakan menjadi lebar hingga lebih dari 20 sampai 30 centimeter,” ujar Penata Penanggulangan Bencana Ahli Pertama BPBD Kabupaten Malang, Isa Ansori.
Warga mulai menyadari, keretakan tidak hanya di dinding dan lantai rumah. Namun jalan pemukiman ikut retak. Kamis (2/3) malam, warga kemudian melapor ke BPBD Kabupaten Malang. “Paling banyak di Dusun Ganten. Yang satu rumah rusak berat dan tidak bisa dihuni karena sangat berbahaya,” lanjutnya.
Rumah yang rusak berat itu dihuni Supi’i, dengan dua anggota keluarganya. Alhasil, rumah itu harus dikosongkan dari barang-barang dan dokumen penting. “Rumah yang rusak berat tidak bisa dihuni lagi. Mereka diungsikan, dan memilih ke sanak saudara yang aman,” jelas Isa kepada Malang Posco Media.
Menurutnya, retakan di belasan rumah warga ini, diduga akibat intensitas hujan yang sangat tinggi hingga tanah di wilayah tersebut bergerak. Meski anggota BPBD Kabupaten Malang memberi imbauan untuk meninggalkan rumah, tak semua warga yang rumahnya rusak mau mengungsi. Mereka memilih tetap bertahan tinggal di rumah.
“Penanganan belum selesai karena banyak faktor dan masih dikaji. Tapi BPBD Kabupaten Malang sudah melakukan asesmen. Juga memberikan bantuan sembako dan terpal serta memberikan informasi kepada masyarakat untuk lebih waspada karena ada kemungkinan tanah gerak ini masih terjadi,” pungkasnya. (tyo/mar)