MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Di tengah kekhawatiran akan lunturnya kesopanan, SMPN 24 Malang mengambil langkah nyata. Di bawah kepemimpinan Drs. Teguh Edy Purwanta, sekolah ini menginternalisasi empat kata ajaib yakni ‘Tolong, Maaf, Permisi dan Terima Kasih’ ke dalam budaya sehari-hari, menjadikannya fondasi bagi siswa.
“Nilai-nilai dasar ini merupakan kunci membangun karakter dan sikap saling menghormati. Target kami, nilai ini melekat kuat sejak hari pertama mereka di sini,” ujar Teguh, Kamis (21/8).
Menurut Teguh, konsep tersebut bukan hanya wacana, tetapi jadi bagian inti dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) setiap awal ajaran baru. Selain itu, setiap siswa juga didorong untuk membiasakan diri menggunakan keempat kata tersebut dalam berinteraksi dengan siapapun di sekolah.
Komitmen ini tidak hanya untuk siswa. Seluruh guru dan staf turut menjadi role model dengan mempraktikkannya secara konsisten. Menurut Teguh, perubahan perilaku harus dimulai dari menciptakan lingkungan yang kondusif. “Sekolah adalah miniatur masyarakat. Jika kebiasaan baik ini terbentuk di sini, mereka akan otomatis membawanya pulang ke keluarga dan masyarakat luas,” ujarnya.
Teguh juga menekankan pembentukan karakter dimulai dari lingkungan yang mendukung. Dengan menciptakan ekosistem sekolah yang kondusif dan penuh respek. Sehingga diharapkan kebiasaan baik ini akan terbawa hingga ke luar sekolah, termasuk dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
Upaya ini pun menuai tanggapan positif. Banyak orang tua yang menyampaikan ke sekolahan, bahwa anak mereka menjadi lebih santun dan berempati dalam berkomunikasi di rumah. Sementara itu, para siswa mengaku lebih percaya diri dan dihargai ketika mampu berinteraksi dengan sopan.
Dengan konsistensi dan kolaborasi seluruh elemen sekolah, SMPN 24 Malang optimis dapat terus menumbuhkan budaya sopan santun dan menghormati sesama. “Harapannya, kebiasaan baik ini akan melekat dan menjadi bekal berharga bagi peserta didik dalam menjalani kehidupan sosial yang lebih luas. Kami yakin, pendidikan karakter melalui kata-kata sederhana ini mampu membentuk pribadi yang utuh dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat,” pungkasnya.(hud/lim)